SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Meninggalnya musisi sekaligus maestro campursari, Didi Kempot, meninggalkan duka mendalam bagi Danrem 074/Warastratama Brigjen TNI Rafael Granada Baay. Bahkan Rafael menyebut sosok yang melambung berkat lagu Stasiun Balapan maupun Sewu Kutho itu sebagai sahabat baik.
โBeliau sahabat saya, sering bantu acara kami. Sama beliau sudah seperti keluarga. Saya kaget juga tadi. Saya sedang latihan di Sragen langsung kembali,โ ungkap Rafael kepada awak media sebelum meninggalkan Rumah Sakit Kasih Ibu.
Rafael mengaku bertemu Didi Kempot pada akhir bulan lalu. Saat itu, dirinya bersama sang maestro terlibat dalam kegiatan bagi-bagi nasi kotak.
Menurut Rafael, Didi Kempot adalah sosok yang luar bisa. Pelantun tembang campursari Banyu Langit itu mungkin merupakan satu-satunya tokoh seniman di Soloraya yang bisa mengangkat musisi-musisi Jawa Tengah lewat lagu campursari.
โBeliau ucapkan terima kasih ke saya, jajaran polisi dan TNI.Saya dengarkan lagu Beliau saat saya masih Letnan I. Beliau orang yang tekadnya luar biasa, saya salut banget,โ ujar dia.
Musisi sekaligus maestro campur sari, Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (05/05/20). Penyanyi eksentrik bernama asli Didi Prasetyo itu tutup usia di RS Kasih Ibu Solo sekitar pukul 07.45 WIB karena serangan jantung.
Didi Kempot meninggal dunia daam usia 53 tahun. Rencananya, dia akan dimakamkan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur hari ini juga. Prabowo