Beranda Umum Nasional Sekeluarga Kesurupan, Anak Sendiri Dibunuh, 3 Tetangga Dianiaya dengan Parang

Sekeluarga Kesurupan, Anak Sendiri Dibunuh, 3 Tetangga Dianiaya dengan Parang

Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020) / tribunnews

BANTAENG, JOGLOSEMARNEWS.COM  –
Satu keluarga terdiri dari 9 orang di Kampung Katabung, Desa Pattanetenag, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dikukut polisi, Sabtu (9/5/2020) malam.

Pasalnya, seluruh anggota keluarga tersebut diduga kerasukan saat melakukan upacara ritual, sehingga membunuh seorang anggota keluarga dan menyandera tiga orang tetangganya.

Salah satu anggota keluarga uang dibunuh berinisial ROS (18). ROS tewas dengan kondisi luka menganga di bagian lehernya, yang diduga akibat digorok menggunakan parang.

Keluarga ini juga menyandera tiga orang warga sekitar yang melintas di depan rumahnya. Ketiganya adalah Sumang (45), Irfandi (18) dan Enal (25).

Irfandi tidak mengalami luka, sementara Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, dan Sumang mengalami luka gores pada bagian telinganya.

Aksi pembunuhan dan penyanderaan itu dilakukan oleh Darwis (50) bersama 11 orang keluarganya.

Mereka antara lain Anis istri Darwis, dan anak kandungnya yang masing-masing bernama Rammang, Suci, Dilah, Anto, Tuti, dan Tuti.

Dua menantu mereka, yakni Ardi dan Rusni beserta dua cucunya yang masih belia juga diamankan polisi.

Diduga Kesurupan Massal

Dari informasi yang beredar, satu keluarga tersebug mengalami kesurupan massal saat melakukan sebuah ritual, di salah satu kamar di dalam rumahnya.

Namun, Polres Bantaeng yang telah menangani kasus itu masih belum ingin membeberkan alasan dan motif pembunuhan ini.

Mereka berdalih masih mendalami kasus pembunuhan yang melibatkan satu keluarga tersebut.

“Kita masih dalami siapa pelaku utama yang eksekusi korban. Sedang didalami yang gorok leher korban sampai tewas. Termasuk juga motifnya,” kata Paur Subag Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri.

Baca Juga :  Efisiensi Anggaran Ditunda, Ekonom Ingatkan Risiko pada Kinerja Kementerian

Dua Anak Pelaku Berbicara Aneh

Dari informasi yang dihimpun TribunBantaeng.com, dua hari sebelum kejadian pembunuhan dan penyanderaan ini, Kamis (7/5/2020), Tuti dan Rosmini disebut sering berbicara aneh alias di luar kebiasaan.

Tingkah aneh keduanya itu disebut berlangsung hingga Jumat (8/5/2020) malam.

Kejadian pembunuhan tragis ini terjadi pada hari Sabtu (9/5/2020) malam sekira pukul 11.00 Wita.

Saat itu, Rammang turun ke jalan dengan menahan warga yang melintas sambil memegang sebilah parang.

Enal (34) adalah warga pertama yang menjadi korban, dan mengalami luka sobek di bagian kepalanya.

Akibatnya, ia harus menjalani perawatan medis dengan 30 jahitan bekas luka di kepalanya.

Kemudian ia menahan warga lainnya, yakni Sumang dan Irfandi.

Sekitar pukul 11.30 Wita, atau setengah jam pasca Rammang turun ke jalan, personel Polsek Tompobulu, akhirnya tiba di lokasi.

Awalnya mereka melakukan negosiasi terhadap pelaku yang diduga terlibat dalam satu keluarga pelaku pembunuhan untuk menyerahkan diri.

Proses negosiasi sempat berjalan alot, namun mereka menolak dan memilih tetap bertahan diatas rumah, sambil berbicara keluar masuk rumah.

Kapolres Minta Pelaku Ditangkap Paksa

Sekitar pukul 16.00 Wita, Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri bersama Dandim, turun langsung ke TKP.

Pihaknya juga melakukan proses negosiasi pada Pukul 16.50 Wita, namun tetap tidak dihiraukan, sehingga ia memerintahkan untuk menangkap secara paksa.

Pukul 17.30 Wita personel Polsek Tompobulu yang dibantu oleh personel Reskrim Polres Bantaeng mengambil tindakan untuk menangkap secara paksa.

Proses penangkapan berlangsung dramatis, karena satu keluarga tersebut ingin tetap bertahan dalam rumah.

Baca Juga :  Petinggi OIKN Mundur, Anggaran Dipangkas, Basuki Hadimuljono: Pegawai OIKN Siap Boyongan ke Kalimantan Maret 2025

Satu dari keluarga tersebut ke luar masuk dengan sebilah badik di pinggangnya, namun akhirnya berhasil direbut oleh polisi.

Mereka akhirnya berhasil dilumpuhkan sekirat pukul 18.10 Wita.

Seluruh keluarga berhasil di tangkap polisi. Dan pada Pukul 18.30 Wita, satu keluarga ini digiring ke Polres Bantaeng dengan pengawalan ketat.

Gorok Leher Anak Sendiri

Setelah seluruh anggota keluarga ini digelandang ke Mapolres Bulukumba, sekitar pukul 18.40 Wita, personel Polsek Tompobulu menggeledah rumah pelaku.

Dan saat itulah ditemukan mayat perempuan ROS di dalam kamar paling belakang rumah tersebut.

Dikamar itu juga ditemukan barang bukti berupa sebilah badik, parang, dan satu buah tombak serta darah yang tertampung di bawah kolom rumah yang sengaja di tadah.

Pukul 19.02 Wita ambulans dari Dokpol Polres Bantaeng tiba di TKP dan dilanjutkan olah TKP.

Dan pada pukul 20.30 Wita, jenazah korban evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu untuk dilakukan autopsi.

www.tribunnews.com