Beranda Nasional Jogja Sultan Tak Ingin Lebaran di DIY Diikuti Lonjakan Pasien Covid-19

Sultan Tak Ingin Lebaran di DIY Diikuti Lonjakan Pasien Covid-19

Frekuensi kedatangan dan keberangkatan bus di Terminal Giwangan Yogya terus menurun sejak masa tanggap darurat Corona. Menjelang ramadhan ini pun, frekuensi itu juga terus menurun. Tempo.co

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur DIY Sri Sultan HB X tidak menginginkan lebaran di Provinsi DIY tidak diikuti dengan melonjaknya jumlah pasien positif Corona (Covid-19).

Karena itu, Sultan telah mewanti-wanti, menjelang lebaran dalam suasana pandemi ini, pemerintah kabupaten/kota lebih ketat mengontrol kedatangan para pemudik.

“Pengetatan pengamanan wilayah perbatasan, utamanya di desa-desa perlu dilakukan. Jangan lengah, kita belum tahu kapan pandemi ini selesai. Kami tidak mau kasus Covid-19 ini meningkat lagi,” ujar Sultan.

Oleh karena itulah, pemerintah setempat sudah menyusun sejumlah aturan untuk mencegah penularan virus corona. Bisa dipastikan, suasana Lebaran yang biasanya riuh wisatawan menjadi penuh protokoler.

“Persiapan Yogya menghadapi momen Idul Fitri tahun ini akan berbeda,” ujar Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji usai menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (14/5/2020).

Apa saja protokol yang bakal diterapkan DIY menyambut momen Lebaran nanti? Aji mengungkapkan Lebaran kali ini Yogyakarta tidak menggelar pelaksanaan salat Ied di masjid atau alun-alun dan lapangan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Kedapatan Buang Sampah dari Jogja ke Saptosari, Gunungkidul, 5 Truk Diamankan

Jika biasanya wisatawan atau warga yang mudik bisa menggelar salat Ied bersama di tempat terbuka, namun di masa pandemi ini kegiatan itu ditiadakan sesuai instruksi Kementerian Agama.

“Untuk kegiatan ibadah semuanya tetap di rumah, seperti salat Tarawih dan ibadah yang lain-lain, juga salat Idul Fitrinya,” ujar Aji.

Aji mengatakan kebijakan beribadah, belajar, dan belanja dari rumah harus dilaksanakan di masa pandemi ini.

Sekalipun sampai saat ini Yogyakarta belum melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun aturan-aturan yang diterapkan hampir mirip dengan daerah yang menerapkan kebijakan itu.

Aji mengatakan yang tidak kalah penting di momen jelang dan saat Lebaran nanti, akan diberlakukan pengamanan ketat.

“Akan ada pengembangan titik cek poin untuk memantau pemudik yang datang,” ujarnya.

Meskipun pusat sudah mengeluarkan kebijakan untuk melonggarkan transportasi, namun kebijakan itu bukan untuk pemudik.

Sehingga Pemda DIY akan memberi pengamanan ekstra untuk itu.

“Jika semula cek poin hanya ada di jalan-jalan perbatasan masuk DIY saja, kami akan menambah itu di bandara, stasiun dan terminal,” ujarnya.

Baca Juga :  Telinga Warga Sleman Putus Digigit Pitbull, Pemilik Anjing Berikan Kompensasi Rp10 Juta

Aji menuturkan pada momen Lebaran, warga yang melakukan perjalanan harus patuh prosedur. Dengan memberi bukti sehat bebas Covid -19, surat tugas atau persyaratan lain.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan, sejak 13 April hingga 12 Mei 2020, terdapat sebanyak 144 kendaraan yang diminta untuk putar balik oleh petugas gabungan DIY dengan jumlah penumpang sebanyak 633 orang.

www.tempo.co