Beranda Edukasi Pendidikan Era New Normal, Perguruan Tinggi Harus Fleksibel

Era New Normal, Perguruan Tinggi Harus Fleksibel

Dok Humas Unisri Surakarta

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Era new normal bagi kalangan pendidikan perlu dihadapi dengan strategi tertentu, agar mahasiswa sukses menyelesaikan pembelajaran di kampus dengan baik.

Salah satu strategi yang perlu dilakukan, menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Dr Sutoyo, adalah menyiapkan dan membangun seluruh mental civitas akademika.

Menurutnya, kebijakan perguruan tinggi juga harus fleksibel tetapi tidak mengurangi standar. Perguruan tinggi perlu melakukan relaksasi tentang pembayaran uang kuliah dalam situasi pandemi seperti sekarang ini.

Pemberian bantuan kepada para mahasiswa juga perlu dilakukan, demikian juga dengan pengurangan SPP.

“Hal lain yang perlu dilakukan perguruan tinggi dalam menghadapi era new normal adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan civitas akademika,” kata Sutoyo saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk ‘Strategi Pendidikan di Era New Normal’ yang digelar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unisri, Kamis (12/6/2020).

Seminar online itu juga menghadirkan staf pengajar Prodi Hubungan Internasional FISIP Unisri, Ganjar Widhiyoga PhD serta mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus duta kampus setempat, Nurmalita Angie Ancika.

Baca Juga :  Mengembalikan Harga Diri Guru di Tengah Tantangan Pendidikan Era Modern

Adapun tujuan webinar adalah memberi pemahaman pada mahasiswa terhadap kebijakan era new normal, memberi strategi-strategi yang dapat dilakukan mahasiswa dalam menghadapi kebijakan belajar new normal, serta mahasiswa mampu melakukan strategi pendidikan dalam menghadapi kebijakan belajar dengan metode new normal.

Dalam kesempatan itu, Ganjar Widhiyoga PhD mengatakan, kondisi new normal dalam situasi pandemi corona disease virus (Covid-19) sekarang ini bakal berbeda dengan kondisi sebelumnya.

“Ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi,” ujarnya.

Menurut Ganjar, yang dapat dilakukan para dosen dalam mengajar antara lain dengan blanded metode atau metode campuran.

Menurut dia, metode itu mencampurkan metode online dan offline, yakni pembelajaran dengan metode online dan untuk presentasi serta diskusi dengan metode offline.

“Sikap yang dapat dimiliki mahasiswa yaitu mandiri, disiplin dan kreatif,” kata dia.

Sementara itu Nurmalita Angie Ancika mengatakan, banyak mahasiswa kurang suka terhadap kebijakan work from home dan model pembelajaran di rumah secara online bagi siswa maupun mahasiswa, apalagi dalam waktu yang lama.

Baca Juga :  Mengembalikan Harga Diri Guru di Tengah Tantangan Pendidikan Era Modern

Sebab, selama ini mereka terbiasa melakukan aktivitas pembelajaran di sekolah atau kampus.

Namun karena hal itu kebijakan pemerintah, kata dia, suka tidak suka mahasiswa atau orang tua harus menerima.

Untuk mensiasati hal seperti itu, mahasiswa perlu belajar mengatur waktu.

“Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencari hal-hal yang dapat mengembangkan bakat dan ketrampilan dalam situasi pandemi seperti sekarang ini,” kata Nurmalita, sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews. suhamdani