JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah pengangguran terbuka akibat meluasnya pandemi virus Corona hingga tahun 2021 mendatang, diperkirakan bisa menyentuh angka 12,7 juta orang.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa.
“Tingkat pengangguran terbuka dikhawatirkan bertambah 4,5-5 juta mencapai rentang 10,7-12,7 juta,” ujar Suharso dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/6/2020).
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) per 2020 disinyalir akan menyentuh 8,1-9,2 persen atau melampaui asumsi yang ditetapkan sebelumnya.
Dalam asumsi sebelumnya, tingkat pengangguran tersebut dipatok hanya berkisar 4,8-5 persen. Sedangkan realisasi TPT pada 2019 sebesar 5,28 persen.
Suharso mengatakan, peningkatan pengangguran didorong oleh melemahnya kinerja industri manufaktur karena pandemi. Sebab, selama ini industri tersebut merupakan salah satu sektor yang paling tinggi menyerap tenaga kerja.
Berdasarkan data Bappenas, dari sektor manufaktur, angka pegawai terkena PHK mencapai 30 persen dari total jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaan.
“Karena sejauh ini total pekerja manufaktur itu berjumlah 18 juta,” tuturnya.
Penambahan jumlah pengangguran itu dikhawatirkan akan mendorong naiknya tingkat kemiskinan. Suharso pun mengatakan pemerintah terus berupaya merancang stimulus untuk masyarakat.
“Tanpa intervensi, tingkat kemiskinan diperkirakan akan mencapai 10,63 persen. Ini naik sekitar dari 24 juta menjadi 28 juta orang,” tuturnya.
Dia berharap, tingkat persentase pertambahan kemiskinan 2021 tak mencapai dua digit.