BATANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Batang memberikan perhatian serius atas aktivitas pendidikan di pondok pesantren menjelang diterapkannya kebijakan normal baru atau new normal di tengah wabah virus corona (covid-19) ini.
Perhatian khusus dari Bupati Batang diberikan kepada 27 santri keluarga tak mampu kembali menuntut ilmu di Pondok Pesantren Attauhidiyah Tegal, Kamis (25/6/2020), kemarin.
Para santri tersebut telah mendapatkan uang saku dari Bupati Batang Wihaji. Ia menyatakan, bantuan uang saku yang diberikan tidaklah besar namun merupakan bentuk perhatian dan dukungan semangat santri dalam menuntut ilmu di pondok pesantren.
“Kami hanya membantu agar para santri tidak kesulitan dalam perjalanan menuju ke pondok peseantren. Para santri adalah generasi penerus bangsa yang saat ini harus di support, terlebih terdampak pandemi covid-19,” ujarnya, kemarin.
Kepada para awak media, Bupati Wihaji menyampaikan lebih lanjut, kepada para santri, Wihaji berpesan agar tetap menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan selama di ponpes, sebagai ikhtiar agar tidak tertular virus yang belum ada obatnya.
“Kami meminta para santri agar tetap menjaga kesehatan dan kebersihan, pakai masker serta seringlah cuci tangan sebelum dan sesudah lakukan kegiatan,” terang dia.
Wihaji juga menyampaikan, pihaknya bahwa tidak menutup kemungkinan bantuan juga akan diberikan kepada santri yang lain, dengan catatan atau syarat ketidak mampuan ekonomi keluarga.
“Tidak menutup kemungkinan bantuan juga akan dberikan kepada santri yang lain, dengan catatan atau syarat ketidakmampuan ekonomi keluarga,” terang Wihaji
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Setda Batang Suprapto kepada wartawan menambahkan, bantuan Pemkab kepada 27 santri hanya sekadar uang transport dan bekal hidup sementara waktu. Tidak hanya itu, sebelumnya sejumlah enam mahasiswa PSDKU Undip Batang diberikan bantuan sebesar Rp6 juta, mereka tidak bisa pulang ke daerahnya karena pandemi covid-19.
“Bantuan dari Bapak Bupati sebesar Rp6.750.000, sehingga setiap santri mendapatkan Rp250,000 dan sedikit bekal untuk awal untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren,” imbuh dia.
Ia juga meminta agar santri tetap menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan selama di ponpes, sebagai ikhtiar agar tidak tertular virus yang belum ada obatnya.
“Tetap jaga kesehatan dan kebersihan, pake masker serta seringlah cuci tangan sebelum dan sesudah lakukan kegiatan,” pungkas Suprapto. Satria Utama