Beranda Daerah Sragen Geregetan Tikus, Ratusan Warga Pengkok Sragen Serempak Terjun Gropyokan ke Sawah. 3.500...

Geregetan Tikus, Ratusan Warga Pengkok Sragen Serempak Terjun Gropyokan ke Sawah. 3.500 Ekor Ditangkap Hanya Hitungan 3 Jam, Per Kepala Dihargai Seribu Perak

Kades Pengkok, Sugimin bersama perangkat dan warga saat menunjukkan tikus hasil gropyokan massal Jumat (17/7/2020). Foto kolase/Wardoyo

 

Kades Pengkok, Sugimin bersama perangkat dan warga saat menunjukkan tikus hasil gropyokan massal Jumat (17/7/2020). Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Serangan hama tikus benar-benar menjadi momok petani di Sragen. Salah satunya di wilayah Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung.

Menyusul serangan tikus yang makin merajalela, ratusan warga dan petani di desa itu, Jumat (17/7/2020) pagi serentak terjun ke sawah menggelar gropyokan.

Tak kurang dari 750 warga dan petani di semua kebayanan, beramai-ramai membongkar pematang, mencari sarang-sarang tikus dan membantai ekor demi ekor tikus.

Giat gropyokan massal itu digelar sejak pukul 06.30 WIB. Warga dikerahkan melakukan gropyokan di tiga titik kebayanan dengan masing-masing dikoordinasi oleh bayan, petugas PPL dan tokoh setempat.

Kades Pengkok, Sugimin Cokro mengatakan dari giat tadi pagi, total ada sekitar 3.500 ekor tikus yang berhasil ditangkap. Tak hanya indukan, anak-anak tikus pun tak luput dibasmi.

Selanjutnya, semua bangkai tikus dikumpulkan dan didata jumlah serta hasil tangkapan masing-masing petani. Sebab hasil tangkapan itu akan diganti dengan subsidi sebesar Rp 1.000 per ekor.

Baca Juga :  Diduga Proyek Pengerjaan Bangunan Cagar Budaya Pendapa Petilasan Mangkubumi di Sragen Asal Asalan Baru Dibangun Sudah Ambruk

“Hanya dalam hitungan 3 jam, dapat 3.500 ekor tikus. Tadi semua memang terjun serentak, para petani dan warga begitu bersemangat. Karena memang serangan tikus merajalela kali ini. Setiap ekor tikus kami subsidi Rp 1.000 dananya diambilkan dari PAD desa. Itu sebagai stimulan saja penyemangat warga,” paparnya.

Sugimin menguraikan program gropyokan itu digelar menindaklanjuti aspirasi warga dan petani di wilayahnya. Sebab dari lahan 350 hektare yang ada, hampir sebagian memang dalam ancaman dan sudah diserang tikus.

Gropyokan dinilai sebagai langkah pembasmian paling efektif karena bisa mematikan populasi yang ada.

“Kalau diompros atau diumpan, kadang yang kena hanya yang besar saja. Kalau gropyokan gini, semua bisa kena. Ini sudah kali kedua, nanti kalau sekiranya warga menghendaki, kita akan gelar lagi.tapi minimal dengan dapat 3.500 ekor, serangan sudah akan mereda,” tukasnya

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

Ribuan bangkai tikus itu nantinya akan dikubur. Ia berharap dengan kekompakan gropyokan itu, bisa meredam dan memutus serangan tikus di areal wilayahnya. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.