SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski sudah ada seruan dan larangan dari Pemkab, pemakaian perangkap tikua dengan aliran listrik di sawah, ternyata masih marak.
Celakanya, lagi-lagi setrum jebakan tikus itu kembali menelan korban jiwa. Kali ini, seorang warga di Desa Bendo, Sukodono, Sragen ditemukan tak bernyawa di sawah yang memasang perangkap tikus beraliran listrik, Kamis (23/7/2020) dinihari.
Korban diketahui bernama Citro Dikromo (77) warga Dukuh Gonggangan RT 26, Desa Bendo, Sukodono, Sragen. Kakek malang yang berprofesi sebagai petani itu ditemukan tewas tergeletak di pematang sawah dengan luka bakar di telapak tangan dan kelima jari tangannya.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , korban ditemukan pukul 03.00 WIB. Dia ditemukan kali pertama oleh anaknya sendiri, Purwadi (36).
“Ceritanya, almarhum itu sudah tua dan agak pikun. Kadang kalau pergi nggak pernah pamit dan nggak tahu jalan pulang. Nah tadi malam itu nggak ada yang tahu, sekitar pukul 02.00 WIB, anaknya curiga bapaknya nggak ada di kamar. Lalu dicari-cari dan kemudian sekitar pukul 03.00 WIB ditemukan meninggal di pematang sawah terkena jebakan tikus berlistrik,” papar Wakapolsek Sukodono, Ipda Suyana mewakili Kapolres AKBP Raphael Sandhy, Kamis (23/7/2020).
Wakapolsek menguraikan saat kali pertama ditemukan, kondisi korban telungkup menjuntai di pematang sawah.
Saat dicek, ada luka bakar menghitam di bagian telapak tangan dan lima jari tangan kiri korban bekas kesetrum. Setelah dievakuasi, jenazah almarhum kemudian diidentifikasi oleh tim Inafis Polres dan Puskesmas Sukodono.
“Jadi almarhum ini memang tidak berniat membenahi atau mematikan aliran listrik. Tapi memang dia pergi sampai sawah itu dan kemungkinan jatuh lalu terkena kabel jebakan tikus,” tukas Ipda Suyana.
Salah satu tokoh Desa Bendo, S. Jadi membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, almarhum Mbah Citro memang ditemukan meninggal akibat kesetrum jebakan tikus berlistrik di areal sawah Dukuh Gonggangan, Bendo, Sukodono. Wardoyo