JOGLOSEMARNEWS.COM – Hari raya Idul Adha tahun ini tinggal hitungan hari. Namun sebelum tiba perayaan Idul Adha pada 10 Dzulhijah, umat Muslim disunahkan untuk berpuasa.
Puasa disunahkan pada sembilan hari pertama di bulan Dzulhijah, yang meliputi Puasa Dzulhijah pada tanggal 1-7 Dzulhijah, Puasa Tarwiyah pada hari kedelapan Dzulhijah, serta Puasa Arafah di hari kesembilan, sehari sebelum Idul Adha.
Seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah”.
Puasa Dzulhijah dilakukan pada tujuh hari pertama bulan Dzulhijah, di mana setiap harinya memiliki keutamaan tersendiri.
Hari pertama Dzulhijah adalah hari di mana Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS yang telah bersalah memakan buah khuldi. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah SWT akan mengampuni segala dosanya.
Hari kedua Dzulhijah ialah hari di mana Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dengan mengeluarkannya dari mulut ikan. Siapa yang berpuasa pada hari itu seakan-akan dia telah beribadah selama setahun penuh tanpa disertai kemaksiatan sekejap mata sekalipun.
Hari ketiga Dzulhijah adalah hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria AS dengan lahirnya anak bernama Yahya. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan mengabulkan doanya.
Hari keempat Dzulhijah merupakan hari kelahiran Nabi Isa AS dan barang siapa yang berpuasa pada hari itu, akan diselamatkan dari kesengsaraan dan kemiskinan.
Hari kelima Dzulhijah adalah hari kelahiran Nabi Musa AS. Keutamaan bagi yang berpuasa pada hari itu adalah akan terbebas dari kemunafikan dan siksa kubur.
Hari keenam Dzulhijah adalah hari di mana Allah membuka pintu kebajikan bagi para Nabi-Nya. Dan barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat dan tidak akan disisihkan.
Kemudian hari ketujuh Dzulhijah ialah hari ditutupnya pintu neraka jahanam dan tidak akan dibuka kembali sebelum hari yang kesepuluh.
Keutamaan bagi yang berpuasa di hari itu adalah Allah akan menutup 30 pintu kesusahan dan kesukaran baginya, serta membuka 30 pintu kesenangan dan kemudahan.
Dalam menjalankan Puasa Dzulhijah, salah satu syarat sahnya adalah mengucap niat. Niat puasa sunah Dzulhijah yakni,
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Yakni puasa sunah yang dilaksanakan pada hari kedelapan bulan Dzulhijah. Menurut sabda Rasulullah SAW, bagi siapa yang menjalankan puasa ini, besarnya pahala yang diterima hanya diketahui oleh Allah SWT.
Bacaan niat Puasa Tarwiyah adalah,
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Puasa Arafah adalah puasa sunah ketiga yang dianjurkan kepada umat Muslim sebelum perayaan Idul Adha. Puasa ini dilaksanakan pada hari kesembilan Dzulhijah dan disunahkan bagi mereka yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.
“Puasa hari Arafah itu menghapus dosa-dosa dua tahun; setahun yang silam dan setahun yang akan datang, dan puasa hari Asyura itu menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim).
Bacaan niat Puasa Arafah adalah sebagai berikut,
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
*Disarikan dari berbagai sumber