KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah satu semester dunia pendidikan stagnan, akhirnya masuki tahun ajaran baru ini SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Karanganyar pecahkan kebuntuan.
Kali ini, SMA Muhi Karanganyar gelar orientasi program dengan mengerahkan 432 siswa beserta wali murid secara estafet dua hari yakni Senin (6/07/2020) dan Selasa (07/07/2020) dengan sistem protokoler Covid secara ketat.
Kasek SMA Muhi Karanganyar, Marwanto mengatakan berdasar sudah adanya pelongaran Covid serta masuki new normal dan mengatasi kejenuhan dan kebuntuan dunia pendidikan pihaknya gelar Awalusannah atau program orientasi siswa baru.
“Langkah ini tepat dilakukan karena para siswa baru perlu disosialisasikan programnya dan wali muridnya juga terlibat agar geliat sekolah itu berjalan tidak cukup hanya online,” ujarnya.
Namun karena masih masa pandemi Covid-19, pihaknya secara ketat berlakukan protokoler kesehatan yakni sett tempat duduk berjarak satu meter .
Kemudian juga hand sanitizer serta sistem shift dipisah selama dua hari menjadi 8 sesi.
Setiap sesi dilakukan pertemuan sebanyak 55 orang dengan durasi pertemuan selama dua jam maksimal.
“Soal standar kesehatan menjadi prioritas utama mengingat banyaknya peserta,” tandasnya.
Menurut Marwanto pertemuan itu digelar dengan standar ketat agar tidak melanggar ketentuan protokol kesehatan.
Adapun materi sosialisasi adalah tentang program sekolah termasuk program unggulan SMA Muhi yang merupakan satu-satunya SMA di Karanganyar yang menerapkan program Sistem Kredit Semester (SKS).
Yang mana siswa bisa meraih kelulusan sekolah hanya dengan waktu dua tahun saja.
Saat ini ada 22 siswa di SMA Muhi yang mengikuti program SKS sehingga bisa lulus dua tahun saja mendapatkan ijazah resmi SMA.
“Lha program unggulan semacam ini banyak wali murid yang penasaran ingin mengetahui langsung karena tidak puas dengan sistem online,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SMA Muhi Sukinto mengatakan secara periodik pergelaran acara akbar seperti ini diperlukan apalagi masuki tahun ajaran baru guna menjaga ritme pendidikan agar tidak stagnan.
“Kasihan para murid jenuh lho dirumah terus menerus. Lha mumpung ini ada pelonggaran Covid maka perlu dipertemukan,” ujarnya.
Dengan digelar acara pertemuan siswa guru dan wali murid akan membikin lega semua pelaku pendidikan karena segala program dan informasi tersampai langsung tanpa gangguan teknis lazimnya via daring. Beni Indra