KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mantan Ketua PSSI Asosiasi Kabupaten Askab Karanganyar periode 2016-2020, Hary meminta Koni setempat mendesak Bupati Juliyatmono untuk membekukan kepanitiaan Kongres PSSI yang akan dilaksanakan 18 juli ini.
Alasannya, pembentukan dan proses seluruh kepanitiaan dan acara Kongres Askab Karanganyar yang sangat fundamental dinilai sudah cacar hukum dan inprosedural.
Menurut Hary, jika dipaksakan ini akan menjadi tragedi sejarah buruk kongres PSSI terburuk se- Indonesia.
“Konggres PSSI Askab Karanganyar ini sangat memalukan serta pemaksaan kehendak yang secara gamblang dipertontonkan pada publik. Saya minta KONI Karanganyar segera bergerak mendesak Bupati Juliyatmono membekukan acara dan kepanitiaan kongres tersebut,” paparnya Minggu (5/7/2020).
Hary memandang kejanggalan itu sudah terlihat dari start nol. Menurutnya awalan saja sudah melanggar Statuta (AD/ART) yakni diawali prosedur kesalahan pembentukan Panitia Pelaksana Panpel konggres yang mana tidak melibatkan pengurus PSSI lama yang notabene berakhir masa kepengurusan 3 bulan lalu.
Kesalahan kedua adalah pembentukan panitia tidak demokratis mestinya tiga komponen inti yakni KONI, Eks Pengurus PSSI serta PLT.
PSSI Karanganyar yang dijabat Dwi Purwanto dari Asprov PSSI Jateng berembug dulu untuk mensinkronkan formasi kepanitiaan mengacu Statuta.
Menurutnya, apapun itu dalam statuta PSSI , KONI berperan inti ibarat jantung dalam menentukan kepanitiaan.
“Maaf lho ini lihatlah apa fakta yang terjadi KONI Karanganyar tidak pernah diberitahu dan diajak bicara sehingga secara resmi KONI tidak dilibatkan. Yang terjadi Ketua Panpel ditunjuk oleh PLT diambilkan dari orang KONI yakni Tony Hatmoko, namun Tony bukan diutus resmi dari KONI,” ujarnya.
Apalagi ia menilai keberadaan Tony Hatmoko di KONI bukan dari unit organisasi sepakbola tetapi Tony tercatat sebagai pengurus bola basket.
“Ini kan lucu yang dipaksakan lha wong mestinya panitia itu dari KONI unit organisasi sepakbola dan PSSI, tapi ini yang menjadi Ketua Panpel dari KONI unit bola basket. Bagaimana mungkin bisa mendalami statuta,” ungkapnya.
Terpisah, menanggapi permohonan pembekuan kepanitian konggres, Ketua Panpel Konggres PSSI Askab Karanganyar, Tony Hatmoko menegaskan bahwa semua berjalan sesuai prosedur sehingga tidak ada cacat hukum atau organisasi.
“Sebaiknya kalau mau mengkritik kepanitiaan konggres harus pakai referensi yang jelas jangan kabur asal-asalan. Saya ini pengurus KONI bidang organisasi sehingga saya ditunjuk resmi ber-SK oleh PLT Asprov Jateng sebagai Ketua Panpel sehingga sah legal,” tegasnya.
Untuk itu Tony menolak jika kepengurusan panitia ini,dibekukan. “Bagi kami Panpel konggres tetap jalan terus no problem” ungkapnya. Beni Indra