KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Lembaga Amal Zakat Infak & Sodakoh (Lazismu) milik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar dipercaya salurkan bantuan dari maestro campursari asal Solo Almarhum Didi Kempot dan Kompas TV bantuan untuk korban Covid 19.
Bantuan itu berasal dari konser amal dari rumah saat terjadi Covid-19 Didi Kempot bekerjasama dengan Kompas TV dan Kompas Grup beberapa waktu lalu sebelum maestro Dangdut Jawa itu meninggal dunia.
Ketua PDM Karanganyar, Samsuri mengatakan kali ini bantuan senilai Rp 95 juta utuh disalurkan dalam bentuk paket sembako dan bantuan uang tunai.
Untuk sembako sasarannya adalah tukang ojek online, janda miskin, pemulung, penjaga makam,sopir angkot, tukang becak, Supeltas. Lalu guru honorer serta petugas kebersihan yang mana semua profesi itu identik dengan fans berat Didi Kempot.
Sementara untuk santunan uang tunai diberikan pada guru WB sebanyak 39 orang dan guru TPA sebanyak 57 orang serta 4 orang marbot masjid.
โJumlah santunan tunai per orang Rp500 ribu sudah terdistribusi tepat sasaran mulus tanpa ada potongan apapun,โ tandasnya.
Menurut Samsuri dari total nilai bantuan Rp 95 juta dibagi rata agar tersebar di 17 kecamatan yang ada di Karanganyar.
Sedangkan penyaluran memakan waktu tiga hari dibantu juga oleh tim Lazismu serta kader Muhammadiyah di ranting-ranting sebab pengiriman lewat jasa pengiriman.
Samsuri berharap untuk santunan tunai bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan yang menyasar. Sementara terhadap bantuan tersebut Samsuri menyebut sebagai fenomena dahsyat yang mana secara agama pahalanya sangat besar dan terus mengalir. Apalagi bantuan itu langsung pada wong cilik.
โInsya Allah luar biasa dahsyat pahalanya dan fenomena seperti ini wajib ditiru karena manusia tidak tahu kapan mati,โ Ungkapnya.
Samsuri menekankan pola pikir Didi Kempot sangat mulia karena jarang artis yang berani berkorban habis-habisan seperti almarhum.
Dijelaskan Samsuri, kalau Almarhum itu mau pelit tentu kaya tapi dahsyatnya Almarhum seakan sadar bahwa bondho donyo ( harta dunia) itu tidak dibawa mati. Maka ketika Almarhum meninggal tentu saja namanya dikenang karena kemuliaan sodakohnya luar biasa.
Sementara Wiji (60) supir becak Karanganyar terharu dan selalu terkenang dengan Didi Kempot.
โBukan soal bantuan yang saya terima tapi keberanian Mas Didi berkorban sungguh sangat muliaโ tuturnya. Beni Indra