Beranda Nasional Jogja Belum Bebas Covid-19, Kota Yogyakarta Malah Dijejali Pengunjung

Belum Bebas Covid-19, Kota Yogyakarta Malah Dijejali Pengunjung

Kemacetan terjadi di sepanjang ruas jalan di kawasan Malioboro Yogyakarta, pada Senin (17/8/2020) / tempo.co
Kemacetan terjadi di sepanjang ruas jalan di kawasan Malioboro Yogyakarta, pada Senin (17/8/2020) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Imbauan berdamai dengan corona bukan berarti abai terhadap protokol kesehatan. Namun pada .inggu (16/8/2020) kemarin suasana di kawasan Malioboro sungguh berbeda.

Menurut catatan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hari Minggu (16/8/2020) kemarin kunjungan wisatawan mencapai 39.000 orang. Padahal, DIY masih belum sepenuhnya terbebas dari wabah virus corona atau Covid-19.

“Ini merupakan ngka tertinggi sejak pandemi virus corona berlangsung,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo, Selasa (18/8/ 2020).

Arus pengunjung tersebut, menyebabkan suasana Yogyakartasejak Sabtu hingga Senin, 15-17 Agustus tampak padat wisatawan, walaupun pandemi masih berlangsung.

Singgih mengatakan, pendataan itu ia peroleh dari aplikasi Visiting Jogja yang dikembangkan Pemda DIY di masa pandemi, untuk mendata wisatawan,

“Wisatawan yang datang itu menyambangi 41 destinasi wisata di DIY,” ujar Singgih.

Singgih membeberkan, terjadi pergeseran wisatawan yang mengunjungi DIY. Destinasi-destinasi wisata tak lagi didominasi wisatawan lokal  yang berasal dari lima kabupaten/kota. Namun sebanyak 53 persen wisatawan, justru berasal dari luar DIY. Hal ini menurutnya patut menjadi kewaspadaan karena penularan virus Covid-19 masih masif.

Baca Juga :  Gegara Parkir Malam-malam Tak Memberi Tanda, Sepeda Motor Gasak Bodi Truk di Kulonprogo Hingga Tewas di Tempat

Singgih menuturkan, sejak pariwisata dibuka bertahap mulai Juli lalu dengan contoh ujicoba di 30 destinasi, kunjungan turis memang terus meningkat.

Misalnya pada periode Juli, wisatawan yang berkunjung pada akhir pekan pertama masih 8.000 orang. Lalu memasuki akhir pekan kedua naik menjadi 13.000 orang. Jumlah ini terus beranjak pada akhir pekan ketiga dan keempat, menjadi 22.000 orang dan 27.000 orang.

Pada awal Agustus kunjungan sempat menurun menjadi 14.000 orang pada pekan pertama. Namun menjelang Hari Kemerdekaan pada pekan kedua melonjak menjadi 39.000 orang, “Sebenarnya saat weekday kunjungan itu tidak terlalu signifikan, karena masih di bawah 5.000 orang,” katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengakui lonjakan kunjungan wisatawan terjadi signifikan pada Agustus ini di Gunungkidul.

Baca Juga :  Beban Rakyat Bakal Kian Berat! Usai PPN Naik Jadi 12 Persen, Harga BBM, LPG dan Tarif Listrik Bisa Melonjak

Khususnya pada akhir pekan kedua Sabtu-Minggu, 15-16 Agustus 2020. Dari awalnya 8.000 wisatawan hanya jeda sehari, melonjak jadi 24.000 wisatawan.

www.tempo.co