SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus positif corona virus atau covid-19 di Desa Pantirejo, Sukodono, Sragen meluas.
Pasca meninggalnya sopir minibus jurusan Sukodono-Sragen berinisial P (47) asal Dukuh Margorejo, Desa Pantirejo, Sukodono, sepekan silam, kasus covid-19 di wilayah itu langsung meningkat.
Pasca meninggalnya P, ternyata istri dan dua anaknya juga dinyatakan sudah terkonfirmasi positif covid-19. Tidak hanya itu, 11 warga yang kontak erat dengan P sempat menjalani tes swab.
Data yang dihimpun dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, istri dan dua anak almarhum P, dinyatakan positif Sabtu (8/8/2020).
Mereka masing-masing berinisial Ny S , 42 tahun, asal Dukuh Margorejo, Desa Pantirejo, Kecamatan Sukodono, Sragen dan dua anaknya yakni NS, 20 tahun, dan DNA, 16 tahun.
Ibu dan dua anak itu sudah dijemput tadi malam untuk menjalani perawatan intensif di Technopark Sragen.
“Benar, ada tiga tambahan kasus positif covid-19 dari Pantirejo, Sukodono. Mereka adalah satu ibu dan dua anak yang masih kerabat dengan satu pasien positif berinisial P. Mereka semua satu keluarga,” papar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto, Minggu (9/8/2020).
Saat ini ketiganya sudah menjalani perawatan di Technopark Sragen. Istri dan dua anak P diketahui positif dari hasil tracking setelah P meninggal dunia dan positif terpapar covid-19.
Dari hasil tracking awal, ada sekitar 11 warga yang terlacak kontak erat. Mereka kemudian diswab dan hasilnya delapan dinyatakan negatif dan tiga orang itu positif.
Terpisah, Kades Pantirejo, Maryono tidak menampik informasi bahwa istri dan dua anak almarhum P dinyatakan positif. Ia menyampaikan dari tiga tambahan kasus positif itu, tim juga sudah memeriksa warga yang terlacak kontak erat dengan anak maupun istri P.
“Dari tracking pertama itu memang ada 11 orang yang diswab, hasilnya 3 positif. Kemarin ada tracking lagi, beberapa yang diperiksa, hasilnya masih menunggu. Mudah-mudahan tidak ada tambahan lagi,” ujarnya.
Meski ada tiga warga yang positif, Maryono memastikan situasi warga saat ini masih relatif kondusif. Hanya saja, warga memang diimbau lebih meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Yakni dengan menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan. Ia memastikan tidak ada lockdwon dan semua masih beraktivitas seperti biasa.
“Alhamdulillah warga bisa memahami dan situasi masih biasa. Hanya ditekankan lebih menerapkan protokol kesehatan utamanya cuci tangan dan pakai masker,” tukasnya.
Almarhun P yang berprofesi sebagai sopir minibus jurusan Sukodono-Sragen sendiri dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (1/8/2020).
Sopir paruh baya itu meninggal dengan hasil swab dinyatakan positif terkonfirmasi covid-19. Wardoyo