SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi Covid-19 yang masih melanda mengakibatkan bisnis printing dan fotocopy di Kota Semarang terjun bebas.
Bagaimana tidak, siswa dan mahasiswa yang menjadi kunci pemasukan di bisnis ini kebanyakan pulang kampung lantaran kebijakan perkuliahan jarak jauh via online akibat Covid-19.
“Ini sangat berat, karena penurunan omzet mencapai 90 persen,” ujar Arifin (29), pemilik usaha jasa printing dan fotocopy Olympus.
Kepada Joglosemarnews dia mengaku, pendapatan rata-rata per hari selama pandemi ini hanya sekitar Rp 20.000 hingga Rp 50.000.
Penurunan omzet ini sangat terasa bagi Arifin. Pasalnya, jika sebelum pandemi ia biasa mengantongi omzet antara Rp 800.000 hingga Rp 1,5 juta per harinya, maka sekarang hasil paling apes hanya Rp 2.000 saja dalam sehari.
“Dan yang paling sial, pernah dalam sehari benar-benar zonk,” bebernya.
Melihat kenyataan itulah, Arifin kini melakukan perubahan jam kerja secara frontal. Tujuannya untuk meminimalisir penggunaan listrik agar tidak membengkak.
Kalau biasanya buka pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB, kini toko baru buka pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 20.00 WIB.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com