BLORA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Lumpur panas Kesongo di kawasan KPH Randublatung yang terletak di Petak 141 RPH Padas BKPH Trembes di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora meletus.
Peristiwa ini selain mengakibatkan 19 kerbau terkubur lumpur, hingga membuat empat warga Blora mengalami keracunan akibat dampak material yang keluar.
Data yang dihimpun, letusan dan semburan cukup besar terjadi dua kali, Kamis (27/8/2020) sekira pukul 05.30 pagi dan pukul 13.30 WIB. Anggota Polhut Polhut di RPH Padas, Agus Rimbawanto, mengungkapkan sempat merasa ketakutan saat terjadi letusan pertama. Terdengar cukup keras. Dirinya berada sekira 1 km dari lokasi letusan.
“Saya takut mas, saya sampai pegangan kayu jati,” kata Agus saat dihubungi melalui selularnya.
Disampaikannya lebih lanjut, letusan Kesongo terjadi sekira selama 10 menit. “Saya kaget juga Mas. Nggak ada apa-apa, nggak ada gejolak apa-apa, tahu-tahu ada suara gemuruh seperti bumi runtuh,” kata dia.
Agus juga menyampaikan, fenomena alam di Kesongo hampir mirip seperti di bleduk kuwu Grobogan. Sementara yang disemburkan Kesongo adalah gas disertai lumpur.
“Informasi yang sudah-sudah, dan informasi dari sesepuh warga setempat, memang itu gas mas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agus menuturkan, sekira 3 tahun yang lalu, di Kesongo sempat menewaskan seseorang. Terbaru hari ini, meskipun tidak ada korbannya, namun beberapa orang diketahui ada yang keracunan akibat kejadian ini.
Ardiles (42) salah seorang warga setempat saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa Kesongo meletus. Dia mengungkapkan, Kesongo sudah pernah meletus tapi tidak setiap tahun.
“Kepercayaan orang sini jika kesongo meletus ada sesuatu pada bulan laboh (kemarau),” katanya.
Letusan kedua, terjadi sekira pukul 13.30 WIB. Saat itu banyak warga yang mengunjungi peristiwa langka itu.
Babinsa setempat Serka Jatmiko menambahkan, sementara ini diketahui ada 4 warga Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, yang mengalami keracunan akibat menghirup asap letusan Kesongo.
“Saudara Marno, Kadis, dan Sukimin langsung dirujuk ke Puskesmas Doplang sedangkan yang Warino di bawa Ke RS Habibullah,” katanya.
Sementara itu, Balai Pengkajian dan Pengawasan dan Pengendalian (BP3) ESDM Jawa Tengah Wilayah Kendeng Selatan, saat ini masih melakukan pemantauan erupsi yang terjadi di Rawa Kesongo atau komplek Wisata Geologi Kesongo, Kecamatan Jati Kabupaten Blora.
Kepala BP3 ESDM Jawa Tengah Wilayah Kendeng Selatan, Budi Setyawan, menjelaskan, kejadian letupan atau erupsi memuntahkan material lumpur.
Menurutnya, ini merupakan kejadian alami bukan karena dampak dari aktifitas manusia. “Sejauh ini menurut info dari warga, kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” kata dia.
Hanya saja, lanjut dia, saat kejadian letupan ada 2 warga yang keracunan. “Mungkin karena dampak gas. Dengan gejala pusing dan mual,” ujarnya.
Selain 2 warga tersebut, menurut Budi, karena lokasi merupakan daerah peternakan kerbau, pada saat kejadian lumpur tersebut menimbun sekitar 17 ekor kerbau.
“Warga masih waspada dan enggan mendekati pusat semburan walau sudah berhenti namun masih ada suara gas yang keluar dan letupan-letupan kecil,” jelasnya. Ahmad|Satria Utama