SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kematian ustadz sekaligus pimpinan Ponpes El Nusa Shobo Guno Sragen, Habib MA (42) yang meninggal dunia akibat terpapar corona atau covid-19 Minggu (20/9/2020), akhirnya terungkap.
Ustadz muda usia yang dikenal sebagai sosok yang baik dan cerdas itu, ternyata diketahui memiliki penyakit penyerta atau dalam medis dikenal dengan istilah komorbid.
Sang dai yang banyak mengisi pengajian itu memiliki penyakit penyerta diabetes mellitus atau gula.
Fakta itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto kepada wartawan di sela mendampingi bupati menghadiri penyerahan insentif untuk relawan Satgas Covid-19 kemarin.
“Ada penyakit penyertanya. Yaitu diabetes mellitus (DM). Dan rata-rata pasien positif yang meninggal memang ads komorbidnya (penyakit penyerta),” paparnya kepada wartawan.
Kepergian almarhum yang dikenal sebagai dai dan mubaligh muda itu juga sempat membuat Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati terkejut.
Sebab selama ini, ia mengenal dekat almarhum dan sepengetahuannya almarhum juga tidak merokok.
Ia juga mengaku sangat kehilangan mengingat yang bersangkutan merupakan tokoh dai muda yang punya semangat besar dalam syiar agama.
Termasuk ketika mendampinginya berkeliling ke badqo, TPA, TPQ, madrasah diniyah dan Ponpes di 20 kecamatan guna menyosialisasikan insentif bagi pengasuh.
“Kami berduka karena rekan kami dai muda, ustadz Habib kemarin seda (meninggal dunia) terkonfirmasi positif. Padahal beliau tidak merokok. Mungkin semua orang berangapan kalau umur di bawah 50 tahun pasti aman. Padahal semua punya risiko yang sama,” terangnya.
Kades Tangkil, Suyono juga mengenal dekat serta kebiasaan ustadz Habib MA lantaran Ponpesnya berada di Desa Tangkil. Sepengetahuannya, almarhum juga rajin olahraga setiap pagi.
Hal itulah yang membuat warga sempat terkejut mendengar kabar almarhum meninggal terkonfirmasi positif.
“Ya nggak nyangka, karena beliau tiap pagi olahraga sama santri-santri juga,” terang Suyono.
Kades kemudian menguraikan almarhum meninggalkan seorang istri dan empat anak. Almarhum dimakamkan di pekarangan berdampingan dengan Ponpesnya.
Seperti diketahui, pimpinan Pondok Pesantren El Nusa Shobo Guno Sragen itu tutup usia, Minggu (20/9/2020) siang pukul 12.15 WIB.
Ustadz sekaligus tokoh muda nahdlatul ulama (NU) di Kabupaten Sragen itu meninggal dunia akibat didera virus corona atau covid-19. Sempat ada gejala batuk dan dirawat di RSUD Sragen, almarhum kemudian dirujuk ke RSUD Moewardi Solo pada Kamis (17/9/2020).
Hasil swab yang keluar Jumat (18/9/2020) menunjukkan positif terpapar covid-19 dan kemudian mengembuskan nafas terakhirnya Minggu (20/9/2020) siang pukul 12.15 WIB. Wardoyo