Beranda Daerah Sragen Cabup Sragen, Mbak Yuni Terungkap  Punya Harta Kekayaan Total Rp 5,7 Miliar...

Cabup Sragen, Mbak Yuni Terungkap  Punya Harta Kekayaan Total Rp 5,7 Miliar dan Utang Rp 1,5 Miliar. Harta Suroto Nggak Disangka Segini Banyaknya!

Pasangan Cabup-Cawabup, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto saat menunjukkan tanda terima berkas pendaftaran di KPU Sragen, Jumat (4/9/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasangan calon bupati-wakil bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto, memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 9 miliar lebih.

Pasangan yang akan berlaga di Pilkada Sragen 2020 sebagai calon tunggal itu memiliki kekayaan yang tidak terpaut jauh.

Yuni yang berstatus sebagai petahana, memiliki kekayaan sekitar Rp 5,7 miliar sedangkan Suroto yang digandeng dengan status terakhir mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sragen, memiliki harta Rp 3,4 miliar.

Fakta itu terungkap dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses pada situs elhkpn.kpk.go.id hari ini, Jumat (25/9/2020).

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM melalui situs KPK tersebut, Cabup Yuni tercatat memiliki total harta kekayaan Rp 5.759.812.815. Sementara, pendampingnya, Suroto memiliki total harta kekayaan Rp 3.426.000.000.

Yuni yang merupakan bupati petahana, memiliki harta berupa tanah dan bangunan seluas 125 m2/105 m2 senilai Rp 1.100.000.000.

Kemudian ada beberapa harta lainnya yang tercatat seperti mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep tahun 2015, dengan keterangan hasil sendiri seharga Rp 400.000.000.

Selain itu, Yuni juga memiliki tiga mobil lain dengan keterangan hibah tanpa akta. Yakni Mazda Biante Tahun 2014 senilai Rp 415.520.000, Honda HRV tahun 2017 senilai Rp 314.000.000, serta Honda HRV tahun 2016 senilai Rp 403.349.700.

Tak cukup sampai di situ, putri sulung mantan Bupati Untung Wiyono Sarono Sukarno itu juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 3.216.150.000.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Kemudian dari harta serta memiliki kas dan setara kas, dia tercatat memiliki pundi-pundi senilai Rp 1.458.467.623. Namun Yuni juga dicatat memiliki hutang sebesar Rp 1.547.674.508.

Sehingga secara total, harta kekayaan Yuni dilaporkan mencapai senilai Rp 5.759.812.815.

Dalam catatan LHKPN, harta kekayaan Yuni ini diumumkan dengan catatan lengkap berdasarkan hasil verifikasi tanggal 21 April 2020.

Sementara Suroto, memiliki harta berupa tanah dan bangunan sebanyak tiga item dengan nilai total Rp 3.200.000.000. Politisi PKB asal Gemolong itu tercatat memiliki harta bergerak lain senilai Rp 310.000.000 dan hutang sebesar Rp 84.000.000.

Sehingga total kekayaannya tercatat senilai Rp 3.426.000.000. LHKPN tersebut ini diumumkan dengan catatan lengkap berdasarkan hasil verifikasi tanggal 9 April 2020.

Uniknya, dalam laporan LHKPN, Suroto tercatat tidak memiliki alat transportasi apapun. Baik kendaraan roda dua atau roda empat.

LHKPN tersebut merupakan salah satu syarat yang dipakai calon untuk mendaftar ke KPU Sragen pada 4 September lalu. Setelah dinyatakan lolos verifikasi, Yuni-Suroto pun ditetapkan sebagai paslon tunggal dengan diusung 5 parpol yakni PDIP, PKB, PAN, Golkar, dan Nasdem plus Demokrat sebagai pendukung.

Berdasarkan hasil pengundian tata letak, Yuni-Suroto berada di sisi kanan. Sedangkan kotak kosong akan mengisi sisi kiri surat suara.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Yuni optimistis masyarakat akan datang menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan 9 Desember mendatang.
Ia memperkirakan calon pemilih yang berbeda, tidak lebih dari 1 persen dari jumlah penduduk Sragen.

“Pilkada ini kan juga untuk masa depan Sragen. Kami akan sapa masyarakat dengan cara santun, langsam, tenang, 9 Desember menang,” tandasnya.

Sementara, calon wabup, Suroto mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke TPS menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang.

Bagaimana tanggapannya dapat posisi kanan?

“Biasa-biasa saja. Yang penting masyarakat antusias bisa datang ke TPS dan mencoblos kami,” ujarnya sembari tersenyum. Wardoyo