Beranda Daerah Karanganyar Kisah Pilu Sopir Ambulans Puskesmas Jaten Karanganyar Yang Meninggal dan Dimakamkan Protokol...

Kisah Pilu Sopir Ambulans Puskesmas Jaten Karanganyar Yang Meninggal dan Dimakamkan Protokol Covid-19. Sang Istri Ungkap Detik-Detik Kematian Suaminya, Tiba-Tiba Sesak Nafas Menakutkan dan Demam Tinggi, Belum Diswab Sudah Keburu Meninggal

Istri almarhum sopir ambulans puskesmas Jaten, Sri Rejeki saat menceritakan kepergian suaminya. Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keluarga Salimin (53) warga Dusun Ngemplak RT 03/04, Desa Suruh Kalang, Kecamatan Jaten, Karanganyar yang meninggal dunia secara mendadak terus meragukan penyebab meninggalnya sang tulang punggung keluarga tersebut.

Selang tiga hari dimakamkan, keluarga buka suara bahwa saat mendadak terjadi sesak napas akan diswab oleh pihak RSUD Karanganyar, almarhum sudah keburu meninggal dunia.

“Iya benar sebenarnya Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WIB almarhum hendak dilakukan tes swab. Namun pukul 05.00 WIB, almarhum tidak kuat lagi menahan sesak napasnya yang mendadak itu hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Sri Rejeki (48) istri almarhum.

Yang membuat penasaran keluarga adalah almarhum tidak memiliki riwayat medis sesak napas, tapi mengapa tiba-tiba dokter mendiagnosa dengan penyakit itu.

Sri Rejeki menceritakan kejadiannya yakni Rabu siang (23/09/2020) almarhum merasakan sesak napas akut hingga dilarikan ke RSUD Karanganyar dan opname.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Lalu sesak napas kian menjadi hingga malam badannya terasa panas semua.
Sejurus kemudian pada Kamis pagi (24/09/2020) almarhum yang bekerja sebagai sopir ambulan Puskesmas Jaten, Karanganyar menghembuskan nafas yang terakhir kalinya.

“Jadi belum sempat diswab Bapak (almahum) sudah tidak kuat lagi hingga akhirnya meninggal dunia,” tandasnya.

Sri menuturkan sampai sekarang ini keluarga tidak tahu sama sekali penyebab kematian almarhum.

Namun rasa penasaran itu kian menjadi apakah almarhum diduga terpapar covid-19 karena terkait latar belakang sebagai sopir ambulance puskesmas atau memang sakit lainnya.

Bahkan prosedur pemakaman almarhum menggunakan protokol covid-19 yakni menggunakan APD serta tidak boleh dibawa ke rumah meski banyak warga yang takziah.

“Ndak tahu bagaimana kepastiannya pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa almarhum meninggal karena sakit jantung,” tuturnya.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Akan tetapi keluarga juga meyakini selama ini tidak ada riwayat sakit jantung. Sebab almarhum jarang mengeluh merasakan sakit. Beni Indra