SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus tukang bakso asal Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, berinisial SB (49) yang positif corona atau covid-19 dan nekat pulang, memunculkan fakta baru.
Seseorang berinisial CA dan mengklaum mewakili pihak keluarga menyampaikan bahwa SB sebenarnya baru reaktif saat perjalanan pulang dari Jakarta ke Sragen. Hasil swab baru keluar dan dikirim setelah SB tiba di rumah pada Selasa (1/9/2020).
Hal itu diungkapkan CA melalui surat yang dikirim via pesan elektronik ke Tim JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (3/9/2020).
CA merasa perlu mengklarifikasi karena ada beberapa keselahpahaman yang membuat keluarganya dihujat setelah SB tiba di rumah dan dinyatakan positif covid-19.
“Cerita yang bener, Si abang yang bersangkutan ini taunya (positif) waktu udah mau sampe rumah. Dia sehat-sehat aja jadi orangnya merasa aman buat pulang karena mau nemenin anaknya operasi bukan karena kabur kayak yang diberitain ini.
Waktu udah mau sampe malah tes swabnya dikirimi hasilnya positif, otomatis abangnya kaget, sampe rumah si abangnya langsung bilang ke keluarganya, keluargannya ikut kaget terus keluarganya cepet-cepet langsung ngehubungi bidan desa saat itu juga dan si abangnya ini juga nggk lupa ngehubungi pihak jakarta.
Bidannya ngasih intruksi-intruksi apa yang harus dilakuin dan ngehubungi pihak puskesmas, terus langsung dikasih intruksi buat dateng ke puskesmas sendiri dan nanti dipuskesmas dianter/dijemput ke tempat karantina.
Bukan dijemput di rumahnya pake ambulan dan bikin heboh kayak yang diberitain orang-orang.
Mungkin mereka heboh karena denger kabar yang simpang siur dan bikin opini sendiri-sendiri tanpa konfirmasi ke pihak yang bener-bener tau, Tim bisa wawancarain bidan desanya kalau enggak percaya.
Padahal waktu abangnya sampe rumah, dia langsung ngasih tau keluarganya, dan keluarganya langsung ngehubungi bidan desa saat itu juga, tapi malah yang kesebar ke tetangga yang lain malah gosip-gosip yang tidak benar kayak kabur dan lain-lain.
Kalau kabur mah abangnya nggak akan ngehubungi pihak jakarta sama bidan desa buat minta intruksi-intruksi apa yang harus dilakuin. Jadi banyak banget yang salah paham. Sampai identitas & alamat, privasinya pun ikut kesebar kemana-mana”.
CA berharap kronologi itu bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak menjadi kesalahpahaman dan menstigma negatif SB maupun keluarganya.
Sebab sejak kabar SB pulang dan positif mencuat, keluarganya menjadi drop kesehatannya akibat dikomentari yang jelek.
Sebelumnya, SB memang sempat menjadi perbincangan setelah dinyatakan positif terpapar covid-19.
Pria yang berprofesi sebagai tukang bakso di Jakarta itu dikabarkan nekat kabur dan pulang naik bus padahal sudah tahu dirinya positif terpapar covid-19.
Kenekatan SB itu tak pelak menjadi perbincangan dan mengundang keresahan warga di kampung halaman. Mereka menyesalkan pihak di Jakarta yang membiarkan SB tidak diisolasi padahal sudah positif.
Warga resah karena dikhawatirkan virus itu menyebar dalam perjalanan naik bus dari Jakarta ke Sragen. Belum lagi jika dimungkinkan SB sempat singgah ketika istirahat dalam perjalanan naik bus.
SB kini dikabarkan sudah diisolasi di Technopark Sragen. Soal kabar itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabwanto membenarkan ada satu pasien positif asal Sidoharjo yang memiliki riwayat pelaku perjalanan dari Jakarta.
“Tadi langsung dijemput tim DKK untuk dievakuasi dan menjalani karantina mandiri di Technopark Sragen,” terangnya.
Atas kondisi itu, Tatag mengimbau masyarakat tak perlu resah berlebihan. Apalagi sampai menstigma negatif pada pihak keluarga. Menurutnya, yang terpenting pasien sudah diisolasi mandiri dan ditangani di Technopark.
Kemudian pasien yang terkonfirmasi positif dengan kondisi asimptomatik, akan bisa segera sembuh apabila sudah diisolasi mandiri dan mendapat penanganan intensif dari tim medis.
“Justru yang terpenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menaati protokol kesehatan. Cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker serta hindari kerumunan. Itulah cara efektif menghindari penyebaran virus covid-19,” tegasnya. Wardoyo