YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berawal dari warung soto Lamongan yang berlokasi di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, penularan Covid-19 semskin meluas.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, hingga Sabtu (30/8/2020) malam, ditemukan 10 tambahan kasus positif, setelah dilakukan tracing secara intensif.
Ia mengatakan, ke sepuluh orang itu meliputi keluarga hingga karyawan rumah makan itu.
Dengan tingkat sebaran masif, fenomena itu disebutnya sebagai klaster baru.
Oleh sebab itu, seandainya pengunjung belum memeriksa kondisinya di faskes, baik rumah sakit maupun Puskesmas, diharapkan bisa menjalani isolasi mandiri dahulu di rumah.
Yakni, dengan tidak keluar rumah, tetap memakai masker dan membatasi sentuhan pada perabotan.
“Paling tidak, itu wajib dilakukan selama 14 hari. Untuk memastikan apakah menjalani isolasi mandiri, atau tidak, memang harus segera datang ke layanan kesehatan terdekat dan ceritakan kasusnya,” ujarnya.
Dengan adanya kasus ini, ia pun meminta kepada seluruh pelaku usaha di bidang kuliner, mulai dari kaki lima sampai level cafe dan restoran, supaya lebih mengetatkan protokol kesehatan di lingkungannya.
Pemkot, imbuhnya, tak akan tinggal diam dan bakal menyikapi hal ini.
“Kami giatkan monitoring, serta pemeriksaan lebih ketat terhadap semua layanan publik. Ya, itu kita lakukan, untuk memastikan (para pelaku usaha) menjalankan protokol Covid-19 dengan baik, dengan benar dan sungguh-sungguh,” pungkas Heroe.
Diberitakan sebelumnya, sebuah warung Soto Lamongan di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, harus dihentikan operasinya pada Senin (24/8/20) lalu, setelah satu orang pedagangnya positif Covid-19.
Upaya tracing dilakukan, untuk menghindari persebaran kasus.
Pedagang warung soto diketahui tertular corona, setelah mengalami gejala demam sejak 9 Agustus lalu. Kemudian, yang bersangkutan isiatif memeriksa kondisinya di rumah sakit.
Sesuai protokol, dia pun harus menjalani swab test dan dinyatakan positif pada 24 Agustus.