SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Provinsi Jawa Tengah memutuskan untuk mengembalikan kebijakan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait kegagalan pasangan Sukiman-Iriyanto meraih rekomendasi partai lain guna melengkapi rekomendasi Gerindra untuk mendaftar ke KPU.
Meski sudah mengantongi rekom Gerindra, pasangan itu gagal meraih rekom PKS sehingga akhirnya batal mendaftar sebagai paslon hingga batas akhir pendaftaran, Minggu (7/9/2020) pukul 00.00 WIB tadi malam.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (7/9/2020).
Ia mengatakan karena gagal memenuhi target meraih rekom partai lain atau PKS untuk koalisi, maka DPD tetap akan membuat laporaan ke DPP.
Laporan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas rekomendasi yang sudah dikeluarkan DPP dan ditandatangani langsung oleh Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
“Yang jelas kami sudah memberikan kesempatan kepada Pak Sukiman-Irianto untuk mencari dan meyakinkan parpol untuk koalisi. Tapi sampai batas waktu pendaftaran ditutup tadi malam, kan belum dapat. Maka tetap kami akan buat laporan ke DPP,” paparnya Senin (7/9/2020).
Sriyanto menguraikan Gerindra tidak mau tersandera oleh ketikdakpastian. Sebab rekomendasi untuk Sukiman-Iriyanto sudah diterbitkan dan itu adalah sakral karena ditandatangani langsung oleh Ketum, Prabowo Subianto.
“Rekomendasi yang dikeluarkan itu juga mengandung konsekuensi serta ada tanggung jawab dari calon itu mencari koalisi. Makanya ketika sampai batas waktu pendaftaran, tidak dapat koalisi, ya mestinya kami akan kembalikan lagi segala keputusan ke DPP,” terangnya.
Saat ditanya apakah pengembalian keputusan ke DPP itu berarti menarik rekom kembali, anggota DPRD Provinsi Dapil Jateng VI itu menyanggahnya.
Gerindra tidak menarik rekomendasi, akan tetapi karena tenggat waktu yang diberikan tidak mampu dimanfaatkan pasangan untuk meyakinkan partai kain dan mencari mitra koalisi, maka DPD pun mengembalikan keputusan akhir ke DPP.
“Tidak ditarik, tapi kami kembalikan lagi semua kebijakan ke DPP karena rekomendasi yang kita berikan tidak bisa dipenuhi calon untuk mencari parpol koalisi,” terangnya.
Perihal komunikasi dengan parpol tersisa yakni PKS, Sriyanto menyampaikan dalam konteks ini, yang lebih berperan adalah bakal calon.
Soal kemungkinan adanya kebijakan lain dari DPP atau perombakan komposisinl bakal calon, ia menegaskan apapun keputusan DPP, jajaran DPD dan DPC hingga kader, semua sudah siap melaksanakan.
“Kami tidak mau berandai-andai. Kita di bawah itu sifatnya hanya pelaksana. Makannya ini kita sudah sampaikan ke DPP dan justru kami menunggu keputusan DPP seperti apa. Tapi yang jelas, apapun keputusan DPP kita harus laksanakan,” tandasnya.
Sebelumnya, DPD sudah mengultimatum pasangan Sukiman-Iriyanto untuk segera meyakinkan partai keadilan sejahtera (PKS) agar menerbitkan rekomendasi untuk mereka.
Jika sampai batas hari terakhir pendaftaran, Minggu (6/9/2020) pukul 00.00 WIB, belum ada rekomendasi, Gerindra pun mengancam akan mengambil sikap dan mengembalikan keputusan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Hingga berita ini diturunkan, baik Sukiman maupun Ketua PKS Sragen, Idris Burhanudin belum bisa dimintai konfirmasi. Dihubungi berkali via HP tidak diangkat. Wardoyo