YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah menjalani perawatan di rumah sakit sekitar tiga hari, seorang pedagang kaki lima di Maliboro akhirnya meninggal lantaran terpapar Covid-19, Jumat (4/9/2020) lalu.
Dilaporkan, PKL tersebut sehari-harinya menjajakan dompet serta tas di Zona 3 ruas pedestrian sebelah barat.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, yang bersangkutan masih aktif berjualan pada 20-26 Agustus.
Namun satu hari berselang, dia mulai berhenti berdagang setelah merasakan gejala demam di sore hari, lemas, hingga batuk.
“Kemudian, 2 September dibawa ke rumah sakit, rapid test reaktif. Setelah dilakukan swab, 4 September hasil keluar, terkonfirmasi positif. Tapi, sore harinya, meninggal dunia, serta langsung dimakamkan di Kulonprogo,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Minggu (6/9/2020) sore.
Heroe menuturkan, dalam upaya tracing yang dilakukannya pada Sabtu (5/9/2020), dua ruas PKL di zona 3, dengan jumlah delapan pedagang langsung diliburkan.
Delapan pedagang tersebut memiliki jarak yang berdekatan dengan lapak pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu.
“Sejak Jumat malam sudah dilakukan tracing ya, terhadap kontak erat almarhumah. Baik di sekitar lapak jualan PKL, maupun yang ada di sekitar rumah tinggalnya di wilayah Suryatmajan, Danurejan,” jelasnya.
“Keluarganya ada yang kontak erat, anak menantu, serta cucunya. Mereka itu yang mengantar berobat dan sempat menggantikan jualan. Semua diminta isolasi mandiri dulu, sekaligus dilakukan tracing lebih lanjut ke semua kontak eratnya,” imbuh Heroe.
Akan tetapi, pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota tersebut memastikan, kondisi Malioboro kini masih aman, sehingga para pedagang kaki lima lainnya tetap diizinkan berjualan.
Pasalnya, semua PKL yang ada kontak erat dengan pasien telah diliburkan dan isolasi mandiri.
“Penyebab penularan masih ditelusuri ya, belum bisa kami tentukan. Jangan berspekulasi apapun, karena yang positif ditemukan satu pedagang, yang lain masih menunggu hasil tracing. Harapannya jangan sampai meluas lah, makanya kontak erat kita periksa semua,” terangnya.
Walau begitu, sampai sejauh ini pemeriksaan belum akan menyentuh para pembeli, atau pengunjung Malioboro pada periode tersebut.
Sebagai informasi, sejak 18-27 Agustus, tercatat ada 30.116 pengunjung yang mengisi QR Code, dimana 3.698 di antaranya memasuki Zona 3.
“Jadi, tidak semuanya masuk Zona 3. Kita juga sudah punya nomor kontaknya. Kalau nanti perlu diperiksa, mereka akan kita hubungi melalui WA,” pungkasnya.