BOGOR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras disertai angin kencang dan butiran es melanda wilayah Kota Bogor pada Rabu (23/9/2020) sore. Warga bahkan melaporkan butiran es yang berjatuhan bisa sampai seukuran kelereng.
“Ada yang ngumpulin (butiran es) dapat sampai sebaskom,” kata Devy, warga perumahan Bukit Kayu Manis, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Laporan fenomena hujan es yang terjadi di wilayah Bogor juga turut mewarnai media sosial Twitter. Sejumlah video rekaman peristiwa ini diunggah netizen di media sosial Instagram dan menjadi viral.
Cuaca ekstrem di wilayah Bogor ternyata berlanjut setelah hujan sangat lebat terjadi pada Senin (21/9/2020) sore lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan sepanjang hari itu total 110 mm atau tergolong ekstrem di Cisarua atau kawasan Puncak.
BMKG mencatatnya sebagai curah hujan ekstrem pertama yang terjadi sepanjang kemarau tahun ini. Peristiwa itu memicu banjir bandang di wilayah setempat dan banjir kiriman ke Jakarta.
BMKG melalui laman situs resminya telah memberi peringatan dini cuaca untuk wilayah Jawa Barat pada Rabu (23/9/2020). Masuk dalam peringatan dini itu adalah wilayah Bogor dan Kota Bogor yang pada sore harinya dilaporkan mengalami hujan deras disertai angin kencang dan hujan es.
Peringatan dini memang berisi pernyataan kewaspadaan untuk cuaca hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang, kilat atau petir pada siang/sore hingga menjelang malam.
Di wilayah Jawa Barat, peringatan dini cuaca itu ditujukan BMKG juga untuk wilayah Bekasi, Kota Bekasi, Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bandung, Kota Bandung, Garuu, Majalengka dan Sumedang.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan sehari sebelumnya, BMKG menjelaskan kalau selama September-Oktober ini periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke hujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia. Itu artinya kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
“Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es,” kata BMKG memperingatkan.
BMKG memprediksikan cuaca ekstrem itu masih mungkin terjadi dalam periode sepekan ke depan, termasuk di wilayah Jawa Barat. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.