YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan jalur wisata sepeda, Jumat (25/9/2020) pagi di Bendung Lepen, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Jalur wisata sepeda itu menyusuri perkampungan untuk mengenalkan berbagai keunikan di setiap kampung yang dilewati pegowes.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan banyak potensi wisata di perkampungan yang belum dikenal. “Sebab itu kami membuat jalur wisata sepeda sebagai sarana untuk mengangkat potensi unik yang tersembunyi di perkampungan Kota Yogyakarta ini,” kata Haryadi Suyuti saat peresmian jalur wisata sepeda.
Ada lima jalur wisata sepeda yang siap ditelusuri wisatawan. Mari kita cek ke mana saja rutenya.
Kotagede – Bendungan Lepen
Jalur pertama ini sepanjang 13,3 kilometer. Wisatawan bakal dimanjakan dengan rute yang mengusung tema besar romansa kota lawas, Kotagede.
Para goweser akan menjelajahi ibu kota Kasultanan Mataram Islam untuk menyambangi Masjid Perak Kotagede, kuliner di lapangan Karang, Masjid Besar Mataram, lanjut ke Taman Gajah Wong. Kemudian Bendungan Lepen dan tentu saja menjelajahi sentra perajin perak yang tersebar di kawasan itu.
Rute Kotagede ini dimulai dari Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menuju Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Sajiono – Juanda – Ipda Tut Harsono – Kusumanegara, Kotagede, lalu berakhir di Bendungan Lepen.
Pasar Pakuncen – Plaza Pasar Ngasem
Jalur wisata sepeda kedua ini tak kalah menarik. Rutenya bernama Tilik Jeron Beteng sepanjang 8,68 kilometer. Perjalanan mulai dari Pasar Pakuncen, menyusuri Kampung Ketanggungan, Sindurejan, Suryodiningratan, Magangan, dan berakhir di Plaza Pasar Ngasem.
Walau jaraknya lebih pendek, ketika sampai di tujuan akhir wisatawan akan mendapat suguhan kesenian tradisional pakudaya sembari menikmati kuliner. Wisatawan bisa icip-icip makanan di Pasar Condronegaran, Mina Julantara, dan Pasar Ngasem.
Jalan Jenderal Sudirman – Museum Pangeran Diponegoro
Rute ketiga bertema Jajah Kampung Susur Sungai dengan panjang 6,55 kilometer. Rute ini menyusuri Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Gondolayu kemudian menyusuri Kampung Karangwaru, Kampung Bener dan berakhir di Museum Pengeran Diponegoro.
Pada rute ke tiga ini para peseda bakal menyusuri Kampung Wisata Becak Maju, Kampung Meseum Pengeran Diponegoro, wahana Karangwaru Riverside, dan Taman Robin di Kampung Jetis.
Museum TNI – Makam Wijayabrata
Rute keempat sepanjang 6,5 kilometer ini bertema Jajah Kampung 2. Bedanya dengan rute ketiga adalah di sini titik mulai dari Museum TNI lalu ke Jalan Cik di Tiro tembus ke Sagan. Pegowes akan menikmati sejuknya Embung Langensari dan Taman Bakung, Kampung Nglitren nan asri, sebelum finish di Makam Wijayabrata.
Taman Pintar
Rute kelima mengambil area pusat Kota Yogyakarta. Rute bernama Taman Pintar ini berjarak 6,17 kilometer. Dari Taman Pintar, pesepeda bakal menyusuri Jalan Sultan Agung, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Sidokabul, dan berakhir di Taman Pintar kembali.
Pada rute kelima pesepeda bakal menyusuri Kampung Prawirodirjan, Kampung Keparakan, Kampung Brontokusuman, dan kuliner di lapangan Sidokabul.
Haryadi berharap jalur wisata sepeda ini mampu menarik wisatawan seiring dengan tren bersepeda yang sedang naik daun. “Sekarang anak-anak hingga orang dewasa lebih banyak menikmati aktivitas di luar rumah dengan bersepeda, kita harus memanfaatkan kesempatan ini,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengingatkan protokol kesehatan tetap wajib ditegakkan selama menjalani wisata sepeda, dan tentunya peraturan lalu lintas. Para pesepeda harus dalam kondisi sehat, memakai helm, masker, menjaga jarak, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta memastikan keadaan sepeda yang dikayuh bagus.
Bagi wisatawan yang tidak membawa sepeda sendiri, mereka dapat menggunakan fasilitas JogjaBike, sepeda yang tersedia untuk masyarakat dengan sistem sewa online. Wisatawan perlu mengunduh aplikasi Jogja Smart Service atau JSS kemudian memilih rute yang hendak dilewati.