WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri Safuan mengatakan, stok pupuk bersubsidi dijamin aman. Selain itu sudah ada langkah yang diambil untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk.
Dia menegaskan, Pemkab Wonogiri sebelumnya mengusulkan penambahan pupuk bersubsidi ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah. Pada pekan lalu, pupuk yang diusulkan itu sudah turun.
Dia menyebutkan, Wonogiri mendapat tambahan pupuk sebanyak 9.011 ton. Perinciannya 6.500 ton pupuk Urea, 1.295 ton pupuk SP36 dan 1.216 ton pupuk ZA. Dengan adanya penambahan itu, alokasi pupuk pada 2020 lebih banyak dibanding 2019, namun jumlah kuota itu masih lebih banyak di 2019 lalu.
Pada 2019 tercatat alokasi pupuk sebanyak 56.026 ton. Pada 2020, sebanyak 52.774 ton. Setelah ada penambahan, pada 2020 alokasi pupuk menjadi 61.785 ton. Pupuk subsidi itu terdiri dari Urea, SP36, ZA, NPK dan Organik.
“Pupuk untuk masa tanam 1 di Wonogiri dipastikan cukup. Jika di suatu kecamatan masih terjadi kekurangan pupuk, maka sistem realokasi antar kecamatan akan dilakukan kembali,” kata dia, Minggu (12/10/2020).
Dia menyebut, kebutuhan pupuk bersubsidi itu paling banyak adalah di Kecamatan Pracimantoro. Sebab di sana terdapat 18 desa atau terbanyak di Wonogiri. Namun jika dilihat dari luasan lahan paling banyak memerlukan pupuk adalah Kecamatan Selogiri.
Saat ini pupuk bersubsidi sudah didistribusikan tapi belum banyak. Paling banyak penyalurannya ya nanti, akhir Oktober hingga November.
Menurut dia, bulan Agustus lalu telah dilakukan evaluasi terkait ketersediaan pupuk di wilayah Wonogiri. Hasilnya diketahui di Wonogiri berpotensi terjadi kelangkaan pupuk. Maka kondisi ini disikapi pemerintah dengan cara menggerakkan Pemkab untuk melakukan upaya pergeseran kuota pupuk antar kecamatan.
“Kami lakukan realokasi pupuk antar kecamatan. Untuk realokasi pupuk antar kecamatan di tingkat kabupaten itu masih bisa. Maka kami lakukan,” kata dia. Aria