SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Memasuki musim penghujan, berbagai persiapan antisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam pun disiapkan. Termasuk tim gabungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Polri, dan TNI yang siap bersiaga penuh.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan sebanyak 932 personel gabungan TNI, Polri, Pemkot Solo dan relawan kebencanaan. Kesigapan itu ditunjukkan dengan menggelar Apel Gelar Kesiapsiagaan Dalam Rangka Penanggulangan Bencana di wilayah Solo, di Plaza Manahan, Solo, Selasa (27/10/2020).
“Kami siap mengadapi bencana. Khusus di Solo ancaman banjir meluapnya sungai bencana di Solo perlu diwaspadahi,”kata Ade Safri kepada awak media.
Ada memaparkan, salah satu yang diwaspadai adalah datangnya fenomena alam La Nina yang diprediksi terjadi pada akhir Oktober 2021. Dampak fenomena alam ini adalah munculnya cuaca ekstrem di wilayah Kota Bengawan.
“Sesuai prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) ada potensi ancaman bencana yang bakal terjadi akibat fenomena La Nina di Tanah Air. Kami perlu melakukan kesiapsiagaan mulai dari sekarang,” ujar dia.
Dalam apel itu, dilakukan pengecekan seluruh alat kebencanaan. Mulai dari alat mesin pemotong pohon, mobil ambulans, perahu karet, logistik, tim medis dan lainnya dari semua petugas maupun relawan.
Antisipasi bencana La Nina, kata Ade, diprediksi antara Oktober hingga awal Januari mendatang. Tidak hanya bencana alam, wabah Covid-19 juga perlu diwaspadahi.
“Kami memberlakukan tanggap bencana sampai awal tahun depan. Sementara terkait anggaran bencana ada di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, untuk menghadapi bencana alam akibat fenomena La Nina, Pemkot Solo menyediakan dana tidak terduga senilai Rp153 miliar. Anggaran tersebut akan ditambah jika terjadi sesuatu di Solo.
“Kami mengimbau pada warga, jika terjadi hujan lebat dan angin jangan sampai berteduh di bawah pohon karena dapat membahayakan jiwa,” tegas Rudy. Prabowo