Beranda Daerah Wonogiri Alhamdulillah, Petani Dengan Lahan Maksimal Setengah Hektare di Wonogiri Terima Bantuan Paket...

Alhamdulillah, Petani Dengan Lahan Maksimal Setengah Hektare di Wonogiri Terima Bantuan Paket Pompa Air Program Konversi BBM ke BBG dari ESDM, ini Perinciannya

Ketua DPRD Setyo Sukarno (kanan) mengecek alsintan. Jsnews/Aris Arianto
Mantan Ketua DPRD Setyo Sukarno (kanan) mengecek alsintan. Jsnews/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Tahun ini ratusan petani di Wonogiri menerima bantuan pompa air gratis dari pemerintah. Mereka adalah petani yang lolos persyaratan yang ditentukan pusat.

Bantuan paket pompa air itu dari program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Penyaluran paket bantuan itu telah dilaksanakan pada pekan lalu selama tujuh hari, mulai Senin-Minggu (16-22/11).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri Safuan mengatakan, paket program konversi yang diterima petani berisi mesin pompa air, konverter kit, selang hisap dan buang, satu buah tabung LPG 3 Kg, serta aksesoris pendukung lainnya, seperti reducer, regulator, mixer dan lain sebagainya.

Bantuan sebanyak 787 paket itu disebar di 13 kecamatan yang ada di Wonogiri. Perinciannya, untuk Kecamatan Pracimantoro 142 paket, Baturetno 113 paket, Batuwarno 61 paket, Eromoko sembilan paket, Jatiroto 15 paket, Kismantoro enam paket. Kecamatan Manyaran 117 paket, Ngadirojo tiga paket, Nguntoronadi 95 paket, Selogiri 37 paket Tirtomoyo 33 paket, Wuryantoro 115 paket dan Sidoharjo 41 paket.

Baca Juga :  Dijemput Mobil Merah, Wanita Asal Janglot Baturetno Ini Tiba-Tiba Hilang Tanpa Jejak! Ada Tato Rahasia di Tubuhnya

“Program tersebut bertujuan menghemat pengeluaran biaya bahan bakar. Dengan alat itu, petani bisa hemat biaya operasional penggunaan LPG hingga sekitar 30 persen,” kata Safuan, Sabtu (28/11/2020).

Di Wonogiri, petani yang mendapatkan bantuan paket itu sebanyak 787 orang. Namun petani yang dapat menerima bantuan tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya luas lahan yang dimiliki maksimal 0,5 hektare, tanah yang digarap merupakan tanah pribadi atau pemegang sertifikat dan lain-lain.

“Dengan menggunakan LPG tingkat pencemaran lingkungan bisa turun secara signifikan. Konsumsi BBM juga menurun. Dengan bantuan itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas dia.

Bantuan pompa air itu telah diajukan sejak Juli 2019 lalu. Namun realisasinya turun pada November 2020. Pada saat itu, pihaknya mengajukan atau mengusulkan bantuan pompa air untuk 2.400 petani.

Baca Juga :  Jangan Sombong! Meski Sabet Penghargaan Skor Wonogiri Masih Kalah dari Daerah Lain

Safuan menerangkan, pada 2020 Dispertan Wonogiri sudah mengusulkan kembali bantuan serupa kepada lembaga terkait. Kali ini, jumlah petani yang diajukan untuk mendapatkan bantuan pompa air sebanyak 5.400 orang. Belum dapat dipastikan nantinya berapa petani yang bakal mendapatkan bantuan. Aria