Beranda Daerah Wonogiri Benarkah Terjadi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Wonogiri? Begini Penjelasan Kepala Dinas Pertanian...

Benarkah Terjadi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Wonogiri? Begini Penjelasan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Safuan

Ilustrasi rakor pertanian di Wonogiri
Ilustrasi rakor pertanian di Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€” Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri Safuan menyebutkan hingga kini ketersediaan pupuk bersubsidi di Wonogiri masih ada. Bahkan sudah ada beberapa kali penambahan kuota pupuk.

โ€œKalau stok pupuk masih ada. Bahkan pada November, Wonogiri mendapat tambahan kuota pupuk,โ€ ungkap Kepala Safuan, Rabu (25/11/2020).

Dia menjelaskan, secara kelembagaan Dinas Pertanian memiliki tupoksi melakukan perencanaan dan pengadaan pupuk bersubsidi. Jika ada kekurangan, Dinas Pertanian yang mencarikan. Namun terkait distribusi menjadi wewenang Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian dan Perdagangan Wonogiri.

Menurut dia, adanya kelangkaan pupuk di masyarakat, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Bisa kemungkinan pada proses distribusi atau penyalurannya atau permasalahan lain.

Safuan mengatakan, kuota pupuk yang diterima petani tidak sama dengan pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Misalnya, pada tahun ini pengajuan pada RDKK pupuk urea sebanyak 35.000 ton. Namun kenyataan di lapangan, yang diterima turun hanya 24.500 ton.

Hanya saja jika di suatu kecamatan masih terjadi kekurangan pupuk, lanjut dia, maka sistem realokasi antar kecamatan akan dilakukan. Agar pupuk di setiap kecamatan bisa mencukupi.

Baca Juga :  Darimana Modal Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih? Waktu Mepet Target Semua Desa Rampung Mei 2025

โ€œTugas kami memastikan ketersediaan pupuk tetap ada. Berdasarkan data yang kami miliki kuota pupuk masih ada. Kalau semisal di suatu kecamatan masih terjadi kekurangan pupuk, maka sistem realokasi antar kecamatan akan dilakukan. Supaya kebutuhan dikecamatan itu bisa mencukupi,โ€ beber dia.

Safuan menyatakan, di Jawa Tengah kuota pupuk mengalami pengurangan. Sementara di Wonogiri, kuota pupuk yang berkurang adalah jenis SP36 dan ZA.

Di Wonogiri, pupuk urea yang telah disalurkan sebanyak 21.839 ton, masih ada sisa 2.661 ton. Pupuk NPK sudah disalurkan 19.812 ton, masih ada sisa 1.730 ton. Pupuk SP36 sudah tersalurkan 3.950 ton, masih ada sisa 475 ton. Sedangkan untuk pupuk ZA sudah tersalurkan 4.204 ton, masih ada sisa 514 ton. Pupuk organik sudah disalurkan 5.210, masih ada sisa 1.390 ton.

โ€œAlokasi pupuk saat ini masih, belum diserap semua. Jika kuota sudah akan habis, kami berusaha mencarikan atau mengajukan penambahan,โ€ kata dia.

Baca Juga :  Kalender Jawa Mei 2025: Daftar Weton Tanggal Merah dan Cuti Bersama, Banyak Libur Panjang!

Dia menambahkan, Wonogiri sebelumnya memiliki kuota pupuk sekitar 61.785 ton. Dengan rincian pupuk urea 24.500 ton, NPK 21.542 ton, SP36 4.425 ton, ZA 4.718 dan Organik 6.600 ton. Kemudian, pada November, Wonogiri mendapatkan tambahan pupuk jenis Urea dan NPK. Rinciannya, 460 ton urea dan 200 ton NPK. Namun kuota SP36 dan ZA turun. Pupuk SP36 menjadi 4.269 ton dan ZA menjadi 4.690 ton. Aria