SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyebaran corona virus atau Covid-19 di Sragen terus meluas. Tak hanya warga biasa, tenaga kesehatan dan jajaran direksi rumah sakit pun kini juga mulai terpapar.
Senin (16/11/2020), kasus Covid-19 kembali meledak dengan tambahan 30 kasus positif. Ironisnya ada tujuh tenaga kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soeratno Gemolong yang juga dikabarkan positif terpapar covid-19.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto membenarkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Soeratno Gemolong dr. Agus Trijono, terpapar covid-19.
”Benar beliau terpapar, untuk penularan darimana kita tidak tahu,” paparnya kepada wartawan, Senin (16/11/2020).
Ia juga menyebut selain Dirut, ada tiga tenaga kesehatan (Nakes) yang juga terpapar covid-19 hari ini. Terkait hal itu, tim DKK sudah melakukan tracing untuk mencegah penularan yang lebih banyak.
Menurut Tatag, saat ini dr. Agus Trijono sudah menjalani isolasi mandiri di RSUD Gemolong.
”Doakan saja lekas pulih. Sudah isolasi mandiri di ruang isolasi RSUD Gemolong,” urainya.
Plt Bupati Sragen Dedy Endriyatno juga membenarkan direktur RSUD Gemolong terpapar Covid-19. Ia bahkan menyebut informasi yang diterimanya, jika tidak salah ada sekitar tujuh nakes di rumah sakit tersebut yang juga terpapar covid-19.
“Iya, hari ini tadi di rapat juga disampaikan ada Direktur RSUD Soeratno Gemolong yang kena. Baru kita telusuri dari tingkat direktur dan dibawahnya ada tujuh atau berapa nakes gitu,” paparnya ditemui di ruang kerjanya.
Dedy menjelaskan saat ini tim masih melakukan tracing kontak erat dan darimana penularannya.
Namun, terlepas dari itu, lonjakan kasus covid-19 dalam jumlah besar beberapa hari ini termasuk menjangkiti direktur rumah sakit dan nakes, menunjukkan bahwa mutasi virus covid-19 memang makin mengganas.
Karenanya, ia memandang proteksi terhadap perangkat dan tenaga kesehatan di rumah sakit perlu ditingkatkan. Terlebih rumah sakit merupakan tempat yang sangat rentan terjadi penyebaran virus.
“Saya pikir siapapun yang bekerja di rumah sakit punya resiko tinggi terpapar covid-19 ini. Kemarin di RSUD hampir 90 sekian yang disampaikan teman-teman, terus dari Rumah Sakit Gemolong. Tidak hanya kita di tempat lain juga sama, di Sukoharjo di tempat-tempat lain direktur rumah sakit juga dinyatakan kena. Ini harus jadi atensi,” tegasnya.
Meski Dirut dan ada nakes yang terpapar, Dedy memastikan pelayanan di RSUD Dr Soeratno Gemolong harus tetap berjalan. Sebab jika ditutup maka pelayanan pengobatan kepada masyarakat tidak akan bisa diberikan.
“Kalau rumah sakit ditutup, nanti gimana pelayanannya. Pelayanan juga harus tetap berjalan. Kalau di RSUD Soehadi kemarin sebagian poli ditutup itu karena tempat isolasinya berdekatan,” tandasnya. Wardoyo