SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lonjakan signifikan kasus covid-19 Sragen dalam sepekan terakhir, membuat sejumlah fasilitas pelayanan untuk pasien positif yang disediakan Pemkab mulai overload.
Dua RSUD milik Pemkab sudah kehabisan tempat untuk perawatan akibat jumlah pasien covid-19 yang terus bertambah.
Pemkab bahkan terpaksa harus memutar otak untuk menambah ruangan isolasi di beberapa tempat guna menampung lonjakan pasien.
Plt Bupati Sragen, Dedy Endriyatno mengatakan saat ini kapasitas ruangan perawatan untuk pasien covid-19 di RSUD dr Soehadi Prijonegoro dan RSUD dr Soeratno Gemolong sudah penuh.
Karenanya dalam pekan ini, Pemkab akan menambah bed di RSUD Soehadi dan RSUD Gemolong yang saat ini sudah tidak lagi bisa menampung pasien covid-19.
“Di RSUD Soehadi akan kita tambah 30 bed karena yang dirawat saat ini 38 orang. Minggu ini akan kita tambah 77 bed lagi. Sementara yang di RSUD Gemolong akan kita tambah dari 25 bed menjadi 43 bed,” paparnya kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Selain bed, penambahan personel juga akan dilakukan untuk mengimbangi pelayanan penambahan bed itu.
Jika penambahan ruangan dan bed di dua RSUD itu sudah tak lagi bisa menampung, maka pekan ini juga akan ditambah dengan membuka ruangan di rumah sakit darurat di Tangen.
“Kalau untuk lokasi pasien tanpa gejala di Teknopark masih cukup memadai. Ruangan tinggal kita tambah, tinggal nambah bed aja,” terangnya.
Hingga tadi siang, jumlah kasus covid-19 Sragen sudah mencapai 1.392 kasus. Dari jumlah itu jumlah pasien positif yang dirawat dan diisolasi mencapai 375 orang.
Jumlah pasien dirawat itu melebih kapasitas bed di RSUD Sragen hanya 36 dan 25 bed di RSUD Gemolong serta 250 ruangan bagi isolasi mandiri di Technopark.
Akibatnya sejumlah pasien positif terpaksa diminta isolasi mandiri di rumahnya sembari menunggu adanya ruang kosong.
Seperti satu keluarga PNS DPMPTSP yang positif diminta isolasi mandiri di rumah serta 6 perawat ICU RSUD Sragen yang juga terpapar dan diisolasi di rumah masing-masing.
Direktur Utama RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto membenarkan kondisi ruangan perawatan pasien covid-19 di RSUD Sragen sudah penuh.
Bahkan manajemen terpaksa harus menamban bed tambahan demi bisa menampung lonjakan pasien.
“Dari kapasitas 36 bed, hari ini pasiennya ada 46 orang. Terpaksa sebagian kita tambah bednya. Ruangan yang punya tekanan negatif kapasitasnya hanya 28 pasien dan sudah penuh juga. Karena rumah sakit ini sebagai penyangga pasien dari rumah sakit swasta di sekitar dan dari Ngawi juga,” paparnya.
Untuk menampung lonjakan pasien, manajemen kini menyiapkan tambahan ruangan untuk perawatan pasien covid-19. Yakni Bangsal Mawar dan Teratai yang sudah mulai disiapkan dan diharapkan pekan ini sudah bisa melayani pasien covid-19. Wardoyo