SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan bangunan warung-warung semi permanen di sepanjang green belt WKO pintu masuk Obyek Wisata Gunung Kemukus Sragen dihancurkan.
Penghancuran warung-warung yang sebelumnya dihuni wanita-wanita pramunikmat itu menandai segera dimulainya revitalisasi kawasan wisata di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu menuju era baru New Kemukus.
Penanggungjawab obyek wisata Gunung Kemukus, Marcellus Suparno mengatakan ada sekitar 37 bangunan lapak dan warung semi permanen yang diratakan sejak beberapa waktu lalu. Hingga kini, perataan bangunan dengan alat berat itu sudah hampir selesai.
Menurutnya, penghancuran bangunan itu menandai dimulainya revitalisasi Gunung Kemukus yang saat ini sudah mulai dilakukan.
Puluhan warung yang biasa disebut warung semok itu dihancurkan selain tidak ada izin, keberadaannya juga melanggar karena didirikan di kawasan sabuk hijau WKO.
“Kalau pengosongannya sudah sejak 3 bulan yang lalu. Hari ini tinggal beberapa saja yang diratakan. Untuk yang menempati itu sudah diberi kompensasi uang pembongkaran Rp 1 juta per orang. Dan mereka memang tidak ada kepemilikan karena itu tanah sabuk hijau,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (11/11/2020).
Menurutnya, hal itu dalam rangka revitalisasi Gunung Kemukus yang digelontor dana dari pusat puluhan miliar di 2020 dan 2021.
Saat ini proses revitalisasi sudah dimulai. Setelah penggusuran bangunan termasuk kantor dan loket tiket, nantinya segera dimulai pengerjaan proyek.
Untuk tahap awal, dalam waktu dekat akan mulai dibangun bundaran serta kantor maupun loket pelayanan tiket di pintu masuk.
“Setelah selesai nanti baru ke timur jembatan yakni pembangunan tempat parkir dan sebagainya. Tahap ketiga baru tugu icon masuk, lanjut pembangunan ke Sendang Ontrowulan dan makam,” terangnya.
Saat ini desain untuk proyek wajah baru The New Kemukus sudah selesai. Selain pembangunan sarana pelayanan, revitalisasi juga mencakup penambahan wahana wisata air, menara pandang dan taman untuk selfie serta makam.
Menurutnya sejauh ini progres pembangunan memang baru sekitar 10 persen karena baru awal.
Untuk pembangunan bundaran dan kantor pelayanan diharapkan selesai akhir 2020. Sedangkan sarana lainnya dimungkinkan secara bertahap selesai di 2021.
“Konsepnya dari awal memang mengedepankan wisata religi dan wisata keluarga. Untuk merubah image negatif yang selama ini disalahpersepsikan soal Kemukus yang identik dengan wisata ritual gituan. Proyek revitalisasi ini dana dan pelaksananya langsung dari pusat,” tandarnya. Wardoyo