SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Kasus corona virus atau covid-19 di Sragen terus mengalami penambahan signifikan.
Klaster keluarga menjadi sumber penularan baru dari mayoritas kasus covid-19 di Sragen akhir-akhir ini. Dan faktanya, penyebaran kasus covid-19 dari klaster keluarga ini sangat ganas dan cepat.
Seperti ledakan tambahan 59 kasus positif dalam dua hari terakhir, Kamis-Jumat (5-6/11/2020) kemarin.
Berdasarkan hasil penelusuran tim gugus Covid-19 dan DKK, dari lonjakan 59 kasus baru itu, mayoritas merupakan pasien kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
Dari data mencatat, ada 19 orang yang terlacak sebagai sumber penularan. Dari 19 orang itu, total menulari 37 orang keluarga dan orang terdekat mereka.
Rinciannya 17 orang menjadi kluster pada tanggal 5 November dan menulari 31 orang anggota keluarga, tetangga hingga temannya.
Kemudian dua orang lagi terlacak menjadi sumber penularan pada tanggal 6 November kemarin dengan menulari 8 orang. Dari 19 orang itu, Ny SM menjadi yang terbanyak setelah menulari 10 orang dari keluarga, anak, hingga cucunya.
“Mayoritas kasus terakhir memang positif dari tracing atau kontak erat dengan pasien sebelumnya. Seperti hari Kamis dan Jumat kemarin, dari 59 kasus baru, ada 37 orang tertular dari kontak erat pasien sebelumnya. Artinya penyebaran klaster keluarga ini sangat cepat dan harus diwaspadai,” papar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto, Sabtu (7/11/2020).
Dari penelusuran JOGLOSEMARNEWS.COM , pasien yang menjadi sumber penularan pada Kamis (5/11/2020) di antaranya pasien AS yang menulari 3 orang.
Yakni KAZ bocah 7 tahun dan MA 13 tahun asal Jenggrik Kedawung, lalu AW asal Plumbungan Karangmalang.
Kemudian ada Pasien S yang menulari 1 orang bayi 3 bulan asal Tanon. Lalu Ny K asal Sragen Tengah menulari 1 orang AFP asal Sragen Tengah.
Lantas ada pasien berinisial IP asal Masaran yang menulari 1 orang ANR asal Masaran. Pasien FL menulari 1 orang MDW asal Mojorejo, Karangmalang, serta Pasien F asal Gawan Tanon menulari 1 orang suaminya ARW.
Lebih lanjut, pasien Ny K menulari 1 orang HA dari Tegaldowo Gemolong.
Pasien S menulari 1 orang SSP asal Tegaldowo Gemolong, l Ny S asal Gemolong menulari 1 orang N asal Purworejo Gemolong, pasien A asal Gemolong menulari 1 orang AK asal Peleman Gemolong.
Lantas yang terbanyak ada pasien Ny SM yang menulari 10 orang. Di antaranya F, FRW dan W asal Bedoro lalu menulari AI serta S asal Nglorog Sragen.
Kemudian menulari cucunya yakni AJS asal Pringanom Sragen, TZ asal Ringinanom Sragen dan MAZ asal Ringinanom. Tak cukup dampai di situ, SM juga menulari RA dan AN asal Sragen Kulon.
Kasus klaster keluarga di Karang Tengah ada TA yang menulari 1 orang bapaknya S asal Karangtengah Sragen. Lalu SH asal Karang Tengah menulari 2 orang yakni M dan DH.
Dari Gesi ada pasien S yang menulari 2 orang G dan ABI asal Tanggan Gesi. Dari Kecik Tanon ada Ny S yang menulari anaknya, ML asal Kotesan Kecik Tanon.
Dari Plumbungan Karangmalang ada AS yang menulari istrinya, MCS. Ada pula pasien asal Sidoharjo, PW yang tertylar dari pasien S asal Kalimantan yang dirawat di RS Semarang. S juga menulari S asal Sribit Sidoharjo
Sementara, Jumat (6/11/2020) keganasan klaster keluarga ditunjukkan dengan adanya dua orang yang menulari 6 orang.
Yakni pasien berinisial S yang menulari 5 warga, masing-masing N dari Gabugan Tanon, TR asal Kacangan Sumberlawang, DP asal Kacangan Sumberlawang, dan 2 bocah asal Kacangan VY dan FTW.
Kemudian seorang bapak dua anak, ARW asal Gawan Tanon yang tertular dari istrinya, gantian menulari bayinya yabg baru berumur 5 hari.
Tatag yang juga Sekda Sragen sangat berharap warga makin waspada dan menaati protokol kesehatan untuk menekan penyebaran covid-19. Yakni dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Hanya dengan menaati protokol kesehatan cara untuk mencegah penyebaran covid-19,” tandasnya. Wardoyo