SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Komandan Korem 074 Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar menyempatkan mengecek lokasi kecelakaan maut di perlintasan kereta api yang menewaskan 3 personel Polsek dan Koramil di Kalijambe, Sragen, Senin (14/12/2020) siang.
Dari hasil tinjauannya ke lokasi kejadian, Danrem menduga satu personel Koramil Pelda Eka Budi M (50), dimungkinkan terlempar dari mobil patroli dan jatuh ke sungai.
Hingga kini, personel TNI asal Dukuh Krikilan RT 8, Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen itu masih belum ditemukan.
Sedangkan dua polisi anggota Polsek Kalijambe yakni Aipda Samsul Hadi (57) warga Perum Gemolong, Sragen dan Bripka Slamet Mulyono (45) asal Solo yang jasadnya terjepit di mobil patroli, sudah dievakuasi dan dimakamkan.
“Setelah kita mengamati TKP, maka diduga kuat dengan bukti-bukti yang kuat juga, maka jenazahnya (Pelda Eka Budi) ini sempat terlempar dari kendaraan yang ringsek kemudian masuk ke sungai. Ini masih kita lakukan upaya pencarian,” papar Danrem kepada wartawan, di lokasi Jembatan Kalioso, Senin (14/12/2020).
Danrem menguraikan dari 3 jenazah yang diperkirakan ada di dalam mobil patroli nahas itu, yang dua orang merupakan anggota Polri. Sedangkan satu personel lagi, anggota TNI atas nama Pelda Eka Budi, belum ditemukan.
Menurut Danrem dugaan jatuh ke sungai itu didasarkan dari indikator di lapangan. Di antaranya adanya petunjuk bercak darah di pagar jembatan kereta api lokasi kejadian.
“Di pagar jembatan ini ada bercak darah sehingga kemungkinan sebelum terlempar, dia sempat terhantam ke pagar jembatan kereta ini,” jelas Danrem.
Lebih lanjut, pucuk pimpinan Korem Surakarta itu menyampaikan sejauh ini upaya pencarian terus dilakukan. Pihaknya bekerja sama dengan BPBD dan relawan SAR untuk melakukan penyisiran.
Selain itu juga dilakukan pemasangan jaring di jembatan bawah pada jarak sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian. Jaring itu dipasang manakala nanti kemungkinan jenazah almarhum hanyut dan melewati jembatan tersebut.
Danrem juga mengungkap pencarian akan terus dilakukan. Pasalnya dari para ahli, jenazah di air baru akan mengambang setelah 24 jam apabila tidak ada penghalang di bawah yang membuat menyangkut.
“Kalo memang sudah mengambang kemungkinan untuk bisa ditemukan dengan tanda-tanda visual,” tandasnya.
Kapolres dan Dandim Sragen sebelumnya juga langsung terjun meninjau lokasi kecelakaan kecelakaan maut mobil patroli Polsek Kalijambe yang hancur digasak KA Brantas di perlintasan Siboto, Kalimacan, Kalijambe, Sragen, Senin (14/12/2020) dinihari.
Kapolres AKBP Yuswanto Ardi mengatakan mobil patroli Polsek Kalijambe tersebut berisi dua orang anggota Polsek Kalijambe dan satu orang anggota TNI yang sedang melakukan patroli gabungan rutin.
“Sekitar pukul 23.00 WIB mobil patroli gabungan tersebut tertabrak kereta api dari arah Pasar Senen (Jakarta) menuju Blitar, yang melintas di persimpangan perlintasan tanpa palang pintu,” ujar Yuswanto, di lokasi kejadian, Senin (14/12/2020) dinihari.
Karena terdorong laju kereta, mobil terseret hingga lebih dari 100 meter dari lokasi tabrakan. Kereta berhenti tepat di atas jembatan Kali Cemoro dan mobil dalam kondisi rusak berat terlidas kereta.
“Jenazah Aipda Syamsul sudah berhasil dievakuasi. Jenazah Bripka Slamet sedang proses (evakuasi). Sedangkan jenazah anggota TNI atas nama Pelda Eka Budi, saat ini sedang dalam pencarian. Ada kemungkinan jatuh ke sungai. Jika tidak ditemukan di lokasi, akan dilakukan susur sungai setelah matahari terbit,” urai Kapolres.
Kapolres mengatakan, lokasi kecelakaan cukup menyulitkan karena berada di atas jembatan yang di bawahnya merupakan sungai dengan arus sangat deras. Proses evakuasi harus berhati-hati agar bangkai mobil tidak terjatuh ke sungai.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 03.00 WIB, mobil patroli baru bisa dilepas dari kolong kereta. Jenazah dua personel polisi yang tewas terjepit di mobil bisa dievakuasi dan kemudian dimakamkan siang tadi. Wardoyo