Beranda Daerah Aktivitas 3 Gunung Berapi Meningkat Hampir Bersamaan, Pusat Vulkanologi Sebut Tidak Ada...

Aktivitas 3 Gunung Berapi Meningkat Hampir Bersamaan, Pusat Vulkanologi Sebut Tidak Ada Kaitan Antara Gunung Merapi, Semeru, dan Ile Lewotolok

Penampakan lava pijar yang keluar dari kawah Gunung Semeru. Foto: Instagram/@bbtnbromotenggersemeru

JOGLOSEMARNEWS.COM Tiga gunung berapi di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan aktivitas, yakni Gunung Merapi di Yogyakarta, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Ile Lewotolok di Nusa Tenggara Timur.

Kendati mengalami peningkatan aktivitas hampir bersamaan, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) menegaskan bahwa ketiganya tidak memiliki keterkaitan.

Gunung Ile Lewotolok di NTT mengalami peningkatan aktivitas sejak 27 hingga 29 November 2020 dan bahkan telah mengalami letusan yang masih terjadi hingga saat ini.

Begitu pula dengan Gunung Semeru yang telah mengeluarkan awan panas serta guguran material serta lava pijar. Sedangkan Gunung Merapi telah ditingkatkan statusnya dari waspada menjadi siaga.

“Tapi tak ada kaitannya. Setiap gunung mempunyai dapur magma masing-masing,” kata Kepala Sub Divisi Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVBMG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Devy Kamil Syahbana, seperti dikutip Tempo.co dari Antara, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga :  Gegara Beda Pilihan, Tukang Bakso di Indramayu Ini Diusir dari Lapaknya

Devy mengatakan, selama ini terus melakukan evaluasi atas aktivitas di Gunung Ile di NTT. “Kami masih terus evaluasi, supaya kalau misalnya ada peningkatan lebih berbahaya kami akan tingkatkan statusnya. Untuk saat ini statusnya masih Siaga,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pembuatan jalur evakuasi bagi masyarakat dan hewan ternak mendesak di Gunung Semeru untuk mitigasi ancaman guguran lahar panas. Selain pembangunan kembali jalur aliran lahar panas dan lahar dingin sehingga apabila terjadi guguran lahar tidak berdampak pada permukiman penduduk.

“Kami dari BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata Doni saat meninjau lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo , Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga :  Penangkapan Begal Bersenjata Api di Garut Diwarnai Aksi Penembakan, 1 Pelaku Tewas

Gunung Semeru mengeluarkan guguran lahar panas dari aktivitas vulkanik pada Sabtu (28/11/2020) dinihari dan peristiwa tersebut telah berdampak pada 1.298 warga yang tinggal di lima desa yang tersebar di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

www.tempo.co