Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ditemukan Jejak Kaki Lebih dari 2 Orang di Kasus Pembobolan Lab Komputer dan Kantor Kepala SMPN 2 Jenar Sragen. Begini Analisa Polisi!

Kondisi ruangan lab komputer SMPN 2 Jenar Sragen yang kosong melompong usai dikuras komplotan pencuri. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Polsek Jenar memastikan kasus pembobolan SMPN 2 Jenar, Sragen, Sabtu (12/12/2020) dinihari, dilakukan lebih dari dua orang. Hal itu didasarkan dari kondisi saat olah TKP di lokasi kejadian.

“Kalau melihat kondisinya, dimungkinkan pelakunya lebih dari satu orang,” papar Kapolsek Jenar, Iptu Suparjono mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi, Minggu (13/12/2020).

Kapolsek mengatakan saat ini pihaknya masih mengintensifkan penyelidikan terkait kasus pembobolan lab komputer dan ruang kasek di SMPN 2 Jenar itu.

“Masih kita dalami,” terangnya.

Kepala SMPN 2 Jenar, Widhi mengungkap pelaku memang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang.

Hal itu diketahui dari bekas jejak kaki yang tertinggal di ruangan dan diyakini adalah jejak pelaku. Menurutnya, jejak kaki yang tertinggal lebih dari dua orang.

“Kebetulan saat ini sekolah memang belum memiliki perangkat CCTV. Namun kalau lihat jejak kaki yang tertinggal, mungkin yang masuk ada 2 orang. Yang lain mungkin ada yang di depan mengawasi. Belakang sekolah kami kebun jati,” terangnya.

Komplotan itu beraksi dengan terlebih dahulu mennjebol jendela. Kemudian masuk ke ruangan laboratorium lalu menjebol pintu yang tersambung ke ruangan kepala sekolah.

Data yang dihimpun, aksi pencurian diketahui kali pertama oleh penjaga sekolah, Eko Susilo sekitar pukul 04.30 WIB.

Pagi itu, ia kaget saat hendak membersihkan ruangan lab komputer dan ruang kepala sekolah, mendapati pintu sudah jebol bekas dirusak.

“Saat pintu dibuka, tahu-tahu semua komputer di lab sudah nggak ada di atas meja. Lalu dia langsung telpon saya dan pagi itu langsung kami laporkan ke Polsek. Pagi itu juga tim dari Polsek datang melakukan olah TKP dan menyelidiki,” papar Widhi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (13/12/2020).

Widhi menguraikan total ada 12 unit komputer berikut PC yang digasak dari ruangan laboratorium komputer. Kemudian satu unit laptop baru yang ada di lemari kepala sekolah, empat LCD, dan satu keyboard organ.

Total kerugian dilaporkan sebanyak Rp 109 juta. Widhi menguraikan sesaat usai melapor ke Polsek, pihaknya juga langsung melaporkan kejadian itu ke dinas pendidikan baik lisan maupun tertulis.

Komplotan pelaku diduga beraksi memanfaatkan jeda penjagaan dari penjaga sekolah. Widhi menyampaikan sebenarnya malam itu, petugas penjaga sekolah juga bertugas di sekolah.

Namun sekitar pukul 01.00 WIB, sang penjaga pulang ke rumah dulu dan baru kembali ke sekolah pukul 04.30 WIB untuk membersihkan ruangan.

“Sebenarnya ada penjaganya, jam 01.00 WIB juga masih di sekolah. Tapi kemudian pulang dulu dan kembali bakda subuh. Tahunya dia kaget waktu lihat pintu sudah dijebol dan semua komputer sudah nggak ada,” terang Widhi.

Widhi menyebut kondisi sekolahnya berada relatif dekat dengan jalan raya karena hanya 100 meter ke jalan raya Tangen-Jenar. Wardoyo

Exit mobile version