Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Duh, APBD Tahun 2021 Kabupaten Karanganyar Ditetapkan Tapi Defisit Rp 29 Miliar. Biaya Tak Terduga Covid-19 Menyusut Rp 26 Miliar

Bagus Selo. Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Setelah melalui revisi gubernur, akhirnya APBD Tahun Anggaran 2021 Kabupaten Karanganyar ditetapkan dengan kondisi defisit sebesar Rp 29 miliar.

Untuk penanganan covid dan hal lainnya, APBD 2021 masih memasang alokasi Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 10 miliar.

Pada penetapan APBD antar Bupati dan DPRD Karanganyar diketahui anggaran pendapatan sebesar Rp 2.106 triliun sedangkan anggaran belanja sebesar Rp 2.135 triliun sehingga mengalami defisit Rp 29.4 miliar.

Adapun alokasi pembiayaan daerah berupa penerimaan sebesar Rp 47.4 miliar, sedangkan belanja daerah sebesar Rp 38 miliar dan belanja netto sebesar Rp 29.4 miliar. Sedangkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) Tahun Anggara Berkenaan sebesar Rp 0 rupiah.

Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo mengatakan defisit itu terjadi karena adanya pemangkasan dana transfer dari pusat ke APBD. Salah satu faktornya adalah adanya pemangkasan dana transfer dari pusat karena pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.

“Kalau bicara kebutuhan anggaran daerah secara makro memang dirasa kurang hanya saja APBD 2021 sudah terukur dan bisa berjalan,” tandasnya di sela Rapat Paripurna penetapan APBD tersebut, Senin (28/12/2020).

Bagus berharap semua Organisasi Perangkat Daerah atau OPD bisa mengoptimalkan anggaran yang ada.

“Meski defisit namun laju pembangunan tetap berjalan dan diharapkan OPD kreatif memanfaatkan kondisi anggaran yang ada,” ujarnya.

Perihal Belanja Tak Terduga (BTT) pada APBD 2021, Bagus menyebut juga mengami penurunan. Diketahui penggunaan BTT pada APBD 2020 sebesar Rp 36 miliar, namun pada APBD 2021 hanya dipasang sebesar Rp10 miliar saja atau turun Rp 26 miliar.

Artinya ketika ada penurunan anggaran APBD maka sejumlah pos anggaran pun juga mengikuti penurunan.

Alasan dipasang BTT sebesar Rp 10 miliar diperuntukkan juga penanganan covid serta kegiatan terkait kebencanaan.

“Pada BTT tahun 2020 sebanyak Rp 36 miliar terserap banyak karena saat itu pandemi covid sedang parah-parahnya. Sedangkan APBD tahun 2021, diasumsikan masih terjadi pandemi sehingga alokasinya juga menurun,” ungkapnya.

Sementara, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengakui karena adanya pemangkasan dana dari pusat membuat perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan pada 2020 kurang mulus. Namun pembangunan harus tetap berjalan meski harus dilakukan penghematan.

“Sebagai contoh satu saja pembangunan infrastruktur jalan banyak tidak kelar target karena minimnya anggaran. Sehingga harus dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya,” tandasnya. Beni Indra

Exit mobile version