KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Karanganyar, Juliyatmono menghimbau warganya untuk bijak dalam mengirim atau share info bencana tanah longsor yang terjadi.
Pasalnya dampak dari share info tanah longsor dua minggu lalu berdampak pada anjloknya penjualan kuliner dan wisatawan.
Menurut Bupati perlu sikap bijak dan pertimbangan matang terkait untung ruginya share info bencana. Sebab biasanya yang didapat bukan dampak positip akan tetapi justru memicu rasa ketakutan masyarakat.
Sehingga takut untuk berkunjung berwisata serta warga lainnya takut keluar rumah untuk jajan di puluhan pusat kuliner di Karanganyar.
“Kami menyesalkan itu ramainya share info bencana pads bencana longsor yang terjadi dua pekan lalu karena pasar kuliner dan wisatawan anjlok,” tandasnya disela acara Gerakan Penghijauan Karanganyar, Selasa (15/12/2020).
Bahkan menurut Juliyatmono tingkat penurunannya mencapai 40 %. Sehingga sangat berdampak bagi pelaku jasa kuliner dan jasa wisata terutama perhotelan dan villa.
Juliyatmono menjelaskan bahwa secara pribadi dirinya bisa memahami share info dalam rangka keterbukaan informasi publik sekaligus untuk memberikan update kondisi yang terjadi.
Namun mestinya harus mempertimbangkam segmen audien di media sosial yang heterogen latar belakangnya. Sehingga cara penerimaan atas informasi dimedsos pun beraneka ragam. Ada yang biasa saja, namun ada yang ketakutan.
“Lha faktor pertimbangan itulah utama karena tidak semua memiliki sudut pandang yang sama. Coba apa persepsi masyarakat ketika Kali Samin dan airnya dishoting difoto zoom tentu saja orang pada takut dan berpikir jauh,” ujarnya.
Belum lagi rumah roboh difoto zoom maka orang pada takut padahal yang roboh cuman pawon atau terasnya.
Dan jalan tertimbun longsor difoto maka orang takut mau berkunjung ke Tawangmangu.
Sementara Kabupaten Karanganyar adalah termasuk tujuan wisata nasional dan regional. Dikhawatirkan share info seperti itu lebih banyak dampak negatip daripada positipnya.
Untuk itu Juliyatmono meminta kesadaran dan kedewasaan dalam share info dengan pertimbangan manfaat dan ruginya.
“Kami tidak melarang masyarakat share info asyik bermedsos hanya kami himbau yang bijak dan dewasa,” pungkasnya. Beni Indra