YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak hanya di Sragen dan Solo Raya saja yang dilanda hujan, namun wilayah Kota Yogyakarta juga dilanda hujan deras sepanjang Minggu (13/12/2020) malam.
Akibatnya, tebing tepian Sungai Winongo di Tompeyan, Tegalrejo, mengalami longsor dan mengakibatkan satu rumah milik warga setempat nyaris roboh.
Kristianti (49), anak dari pemilik rumah terdampak longsor menyampaikan, musibah terjadi pada sekira pukul 19.00 WIB.
Ketika itu, ia tengah bersantai di ruang keluarga di rumah itu. Kemudian, berbarengan dengan suara hujan, terdengar gemuruh dari arah belakang rumahnya.
“Brol! Seperti gempa begitu ya, cepet banget. Saya kan lagi duduk-duduk di situ,” ujarnya, sembari menunjuk titik ruang keluarga di tengah rumah,” Senin (14/12/2020).
Ia menyatakan, satu ruangan yang hampir ambrol tersebut, dulu merupakan kamar tidur pribadinya.
Kristianti akhirnya berpindah kamar setelah terjadi longsor serupa sekitar 10 tahun lalu, yang mengakibatkan beberapa bagian lantai kamarnya itu mengalami keretakan cukup parah.
“Ya, dulunya itu kamar saya. Tapi, setelah longsor, kok lantai-lantainya benthet. Saya kan takut, terus akhirnya pindah lah ke kamar yang lain. Jadi, dulu sempat longsor juga, tetapi belum ada perbaikan sampai sekarang,” tambahnya.
Sehingga, area tersebut akhirnya dijadikan sebagai ruang serbaguna saja.
Namun, longsor teranyar ini, ternyata juga mengakibatkan tembok di kamar ibunya yang berbatasan dengan ruangan itu, ikut retak.
Alhasil, ibu dan adiknya sementara harus diungsikan dahulu ke rumahnya.
“Rumah saya di situ, sebelahan, tapi lebih jauh dari tebing. Saya khawatir, takut kalau malam nanti hujan lagi, lalu ada longsor susulan. Makanya, ibu saya suruh tinggal di rumah saya dulu untuk sementara waktu,” jelas Kristianti.
Terpisah, Camat Tegalrejo, Taukhid mengungkapkan bahwa rumah tersebut, lokasinya memang sangat mepet dengan tebing.
Saat ini, sebagai upaya antisipasi warga setempat sudah melangsungkan kerja bakti, untuk memisahkan ruangan yang terdampak, dengan bagian lainnya.
“Istilahnya, dibongkar sekalian lah, agar bangunan induknya tidak ikut terseret. Kita juga berkoordinasi dengan BPBD ya, meminta bantuan terpal untuk menutup lokasi longsoran, mencegah potensi longsor tambahan,” terangnya.
Taukhid menyampaikan, panjang longsoran sekira 20 meter, dengan tinggi 15 meter dan lebar 5 meter.
Kawasan tersebut, lanjutnya, memang rawan terjadi longsor karena memang belum tertalud dan memiliki tingkat kemiringan tebing, maupun tingkat ketinggian yang terbilang ekstrem.
“Jadi, karena hujan intensitas tinggi dan aliran sungai cukup deras kemarin malam itu mengakibatkan longsor. Terlebih, tanah di sana labil, karena di atasnya ada bekas tumpukan sampah. Kemudian terus-menerus terkena air begitu, akhirnya terjadi longsor,” pungkasnya.