JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Iuran BPJS Kesehatan untuk kelas III dipastikan naik mulai 1 Januari 2021. Peserta kelas III yang semula cukup membayar Rp25.500 per bulan, mulai tahun depan diharuskan membayar sebesar Rp35.000 per bulan.
Kenaikan tersebut sejatinya tidak terjadi secara mendadak lantaran telah direncanakan sejak pertengahan 2020. Pun demikian dengan sosialisasi yang telah dilakukan sejak jauh hari.
“Sosialisasi sudah dilakukan jauh hari, bahwa akan ada perubahan besaran iuran di 2021,” kata Juru Bicara BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma’ruf saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (26/12/2020).
Selain itu, perihal kenaikan iuran BPJS Kesehatan itu sebenarnya sudah dimulai pertengahan 2020 ketika Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020. Perpres tersebut terbit menggantikan Pepres 75 Tahun 2019 yang dianulir oleh Mahkamah Agung (MA).
Besaran iuran BPJS Kesehatan baru sesuai dengan Perpres 64 Tahun 2020 pun mulai berlaku 1 Juli 2020. Rinciannya yaitu untuk Kelas I naik dari Rp80.000 menjadi Rp150.000; kemudian Kelas II narik dari Rp51.000 menjadi Rp100.000; dan Kelas III dari Rp25.500 naik menjadi Rp42.000.
Namun khusus untuk Kelas III, peserta cukup membayar iuran Rp25.500 sampai akhir 2020. Sebab, masih ada subsidi iuran dari pemerintah sebesar Rp16.500.
Akan tetapi subsidi iuran tersebut mulai 1 Januari 2021 akan dikurangi menjadi hanya sebesar Rp7.000, sehingga peserta kelas III harus membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp35.000. Dengan kata lain ada kenaikan iuran sebesar Rp9.500 dari yang sebelumnya Rp25.500.
Secara sistem, Iqbal juga menyakini tidak akan ada kendala berarti dari kenaikan iuran tersebut. Sebab, penyesuaian ini sudah dilakukan sejak Juli 2020 kemarin. “Sudah ada pengalaman sebelumnya, sistem menyesuaikan saja,” kata dia.
Pada 2021 nanti, kata dia, tantangan di BPJS lebih pada soal komitmen perbaikan layanan. “Dengan sudah teratasinya masalah pembayaran ke fasilitas kesehatan (faskes), maka harapannya kepuasan peserta dan faskes lebih meningkat,” pungkasnya.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















