SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para pedagang di kompleks wisata Museum Sangiran, Kalijambe, Sragen mengaku kehilangan omzet hampir 40 persen akibat tutupnya obyek wisata itu.
Obyek wisata Museum Sangiran ditutup total hampir 11 bulan sejak masa pandemi covid-19 mendera bulan Februari lalu.
“Ya jadi kehilangan pendapatan Mas. Sejak tutup dari Februari sampai sekarang nggak buka. Jadi nggak bisa jualan. Semua lapak di dalam juga nggak bisa jualan. Kalau saya Alhamdullilah masih dapat karena di luar dan omzet pembelian dari warga sekitar. Tapi tetap berkurang, ya ada 40 persen kurangnya,” papar Zuli, salah satu pemilik kios di depan museum Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS), Desa Krikilan, Kalijambe, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM kemarin.
Mewakili pedagang dan pemilik kios lainnya, Zuli sangat berharap agar badai pandemi covid-19 segera berakhir. Sehingga museum bisa buka kembali dan asa pedagang untuk mengais rezeki dari wisatawan bisa terbit lagi.
Kades Krikilan, Widodo membenarkan jika museum manusia prasejarah yang diakui UNESCO itu memang ditutup total sejak pandemi Covid melanda.
Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Ia juga tidak mengetahui sampai kapan penutupan akan berlangsung. Sebab kewenangan itu ada di tangan BPSMP Sangiran sebagai pemegang otoritas pengelolaan museum Sangiran.
“Harapannya pandemi segera berakhir dan museum bisa segera dibuka. Agar sendi-sendi ekonomi dan warga sekitar bisa bergerak lagi,” harapnya. Wardoyo