JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Netizen Indonesia dibuat geram dengan beredarnya video yang memparodikan lagu Indonesia Raya di YouTube, yang diunggah oleh akun yang diduga milik warga Malaysia.
Video parodi maupun akun yang pertama kali mengunggahnya sudah tidak bisa diakses di YouTube, namun sejumlah akun telah membagikan ulang video tersebut, baik sebagian maupun keseluruhan.
Insiden penghinaan lagu kebangsaan Indonesia Raya itu pun ramai diperbincangkan di media sosial hingga menjadi trending. Neziten Indonesia ramai mengecam pengunggah video dan menuntut agar pengunggah dihukum.
Namun ternyata, netizen Malaysia mengungkap bahwa juga ada video yang memparodikan lagu kebangsaan mereka yang berjudul Negaraku. Bahkan, salah satunya telah diunggah sejak 2001 atau 11 tahun lalu dan videonya masih bisa diakses.
Dari penelusuran, ada setidaknya dua video yang memparodikan lagu kebangsaan Malaysia yang berjudul Negaraku. Satu video diunggah dua bulan lalu, sementara satu lainnya diunggah 11 tahun lalu. Kedua video tersebut telah ditonton ribuan kali. Pada salah satu video, juga terpampang bendera Malaysia yang diedit.
Jika video parodi lagu Indonesia Raya yang beredar dinyanyikan dalam bahasa Melayu, sebaliknya dalam video parodi lagu Negaraku lirik di dalamnya menggunakan bahasa Indonesia, sehingga diduga pelaku yang membuat dan mengunggah video tersebut adalah netizen Indonesia.
“Indonesia, mohon hormati juga Malaysia. Jangan egois,” tulis salah seorang netizen di Twitter, yang mengungkap adanya video parodi lagu kebangsaan Malaysia tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memparodikan lagu Indonesia Raya sempat diunggah di YouTube oleh akun My ASEAN. Video tersebut diunggah sekitar 2 minggu lalu sebelum menjadi viral dan akhirnya dihapus.
Atas beredarnya video parodi lagu kebangsaan masing-masing negara tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia mengajar kepada masyarakat terutama netizen dan kreator video untuk berhenti membuat maupun mengunggah konten provokatif.
“Ada baiknya juga didalami unggahan-unggahan konten media sosial, termasuk YouTube di Indonesia yang ofensif terhadap negara lain, termasuk ke Malaysia,” jelas Plt Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, dikutip Liputan6.com, Senin (28/12/2020).