KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perpanjangan Pemberlakuan pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) tahap kedua sudah resmi diberlakuan mulai tanggal 26 Januari hingga tanggal 8 Februari 2021 mendatang.
Ada kebijakan baru di PPKM tahap ini. Di para pedagang kaki lima (PKL) yang menempati fasilitas umum dan fasilitas sosial, diperbolehkan berjualan.
Hanya saja operasional mereka dibatasi hingga pukul 20.00 WIB. Pun dengan toko akan diawasi pelaksanaan protokol kesehatannya dan jika melanggar akan ditutup seminggu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Satpol PP Karanganyar Yophie Eko Jati Wibowo kepada sejumlaah wartawan kemarin.
“Toko boleh buka sampai jam delapan malam. Tapi kami minta ada petugas di depan untuk mengawasi pengunjung dan karyawan. Mulai dari tangan dan penggunaan masker. Jika ada pembiaran, maka hari itu juga toko kami tutup selama satu,” paparnya.
Menurut Yophie, selama penerapan PPKM tahap dua ini, atas perintah bupati, pihaknya tetap mengedapankan edukasi.
Sebab selama dua pekan pelaksanaan PPKM, dirasakan memang cukup memberatkan masyarakat. Untuk itu, ia meminta mesayarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Sehingga angka Covid-19 tidak melonjak dan ekonomi masyarakat tetap berjalan.
“PPKM perpanjangan tahap dua langsung diterapkan pada tanggal 26 Janauari 2021. Perintah bupati tetap memberikan edukasi. Sekarang bagiaman masyarakatnya. Kemarin merasakan PPKM dua minggu begitu berat. Kami minta kepada seluruh masyarakat, terutama para pedagang untuk tetap patuh dan melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi bupati telah memberikan kelonggaran dengan mengijinkan berjualan hingga pukul 20.00 Wib,” jelasnya.
Terkait hajatan warga, Yophie menuturkan tetap diperbolehkan dengan konsep banyumili. Menurutnya jika warga menaati aturan itu, maka semua dipastikan akan bisa jalan dan enak.
“Hajatan boleh, tapi tidak ada kursi, tidak ada hiburan dan konsep banyumili,” tandasnya.
Ditambahkannya, selama dua pekan penerapan PPKM, tidak berdampak kepada penurunan penyebaran dan jumlah yang terkonfirmasi Covid-19. Yang terjadi menurutnya justru penurunan ekonomi. Wardoyo