Beranda Daerah Wonogiri Derita PKL Persiapan Buka Lapak Pukul 17.00 Disuruh Tutup Pukul 19.00 WIB,...

Derita PKL Persiapan Buka Lapak Pukul 17.00 Disuruh Tutup Pukul 19.00 WIB, Solusinya Bagaimana?Kalau Kebijakan Pemkab Wonogiri sih Seperti ini

Bupati Joko Sutopo
Bupati Joko Sutopo

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kalangan pelaku usaha kuliner termasuk pedagang kaki lima (PKL) turun omzetnya selama pelaksanaan PSBB atau PPKM. Pasalnya jam operasional dibatasi hingga pukul 19.00 WIB.

Padahal banyak PKL yang baru persiapan buka sekitar pukul 17.00 WIB. Dengan adanya aturan praktis PKL hanya bisa berjualan melayani pembeli langsung sekitar dua jam. Kendati masih diperbolehkan melayani pesan bawa pulang hingga jam 9 malam.

Fakta itu mendapat perhatian khusus Pemkab Wonogiri. Melalui Bupati Joko Sutopo, Pemkab menyikapi surat yang diterbitkan Pemprov Jateng mengenai perubahan operasional jam malam.

Bupati mengaku masih akan melakukan kajian terlebih dahulu. Sebab, kebijakan baru menyangkut operasional jam malam itu imbasnya akan dirasakan masyarakat.

“Akan kami kaji dulu,” kata Bupati, Jumat (15/1/2021).

Menurut pria yang lebih dikenal dengan sebutan Jekek itu, sebagian PKL melakukan persiapan buka lapak pukul 17.00 WIB. Selanjutnya mulai buka pukul 18.00 WIB. Jika disuruh tutup pukul 19.00 WIB tentu tidak realistis.

Baca Juga :  Cara Mencegah Ulat Daun Jati Masuk ke Rumah, Bikin Kotor dan Jijik

“Kebijakan itu akan kami tindaklanjuti dengan tidak menimbulkan kegaduhan baru di kalangan pedagang. Namun subtansi dari pencegahan Covid-19 harus tetap terjaga. Kami kaji dulu,” tegas Bupati.

Lebih lanjut pihaknya menyetujui beberapa poin lain dalam surat terbaru yang dikeluarkan Pemprov Jateng itu. Dalam surat itu telah diperintahkan bahwa kegiatan hajatan, pengumpulan massa dan obyek wisata ditutup selama PSBB.

“Maka di Wonogiri hajatan kami larang. Untuk obyek wisata dan lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa juga sudah kami tutup jauh hari sebelumnya. Karena menimbulkan peningkatan kasus yang luar biasa. Jika sudah serentak kebijakannya, maka akan terbangun kesadaran masyarakat,” kata dia.

Bupati Wonogiri beberapa waktu lalu sempat bersuara, meminta Pemprov Jateng memfasilitasi seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk berembuk menyamakan persepsi dalam penanganan pandemi Covid-19. Sehingga seluruh kebijakan kepala daerah di Jateng bisa terintegrasi. Aria