SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat di Sragen diminta mulai kreatif memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman pangan dan sayuran.
Selain meningkatkan kemanfaatan lahan, pemberdayaan pekarangan itu dinilai bisa menjadi alternatif menjaga ketahanan pangan di masyarakat.
Hal itu disampaikan anggota DPR RI dari PKB, Luluk Nur Hamidah saat hadir memberikan pembinaan ke Karang Taruna Tunas Mekarjaya Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Sidoharjo, Sragen, Minggu (3/1/2021).
Dalam acara yang dikemas dengan tema Ngaji Tani itu, legislator Dapil Jateng VI itu menyampaikan saat ini banyak lahan pekarangan yang tidur alias belum dimanfaatkan. Padahal menurutnya pekarangan sangat potensial bisa ditanami tanaman pangan dan sayuran.
Seperti yang dilakukan Karang Taruna Tunas Mekarjaya yang sudah memanfaatkan lahan pekarangan dengan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Menurutnya, P2L tidak perlu lahan luas dan pekarangan sebenarnya bisa menjadi tempat terbaik untuk membudidayakan tanaman pangan terintegrasi.
“Saya lihat Sragen punya lahan-lahan tidur yang sangat luas untuk sektor pertanian lain. Kenapa tidak dimanfaatkan. Karena dengan menanam tanaman pangan dan sayuran di pekarangan nantinya akan ada ketahanan pangan di keluarga, ketahanan pangan di desa dan kecamatan,” paparnya.
Luluk menguraikan tak hanya menanam, ia juga mendorong kelompok-kelompok wanita tani dan karang taruna bisa mulai mengolah menjadi produk.
Diharapkan nantinya akan muncul pelaku-pelaku agribisnis handal di bidang pertanian.
“Seperti tadi saya lihat contoh produk bagus dari Karang Taruna yang mengolah lidah buaya jadi minuman. Ada juga produk olahan keripik. Ini bagus dan kita dorong. Nanti soal SDM, perizinan akan kita upayakan bantu,” terangnya.
Melihat potensi besar lidah buaya itu, ia mendorong agar warga bisa memanfaatkan pekarangan dengan membudidayakan lidah buaya. Bahkan ia berharap kalau bisa Kecamatan Sidoharjo bisa menjadi sentra lidah buaya.
“Kita akan dorong mengupayakan bantuan dari pusat, benih, pembinaan dan teknologi pengolahan termasuk marketingnya. Kalau butuh belajar ke kelompok yang sudah sukses, nanti kita fasilitasi. Saya pingin KWT, ibu-ibu itu tidak hanya sekadar jadi pelengkap atau asal waton saja. Karena program pangan lestari ini juga potensial untuk mengurangi stunting,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Luluk hadir dengan didampingi Ketua Fraksi PKB DPRD Sragen, Fathurrohman, Kades Jambanan dan tokoh lainnya.
Kades Jambanan, Sugino Welly mengapresiasi dukungan dari Mbak Luluk terhadap program pangan lestari di Jambanan. Menurutnya sejauh ini memang baru Karang Taruna di Kwayon yang memberdayakan P2L dengan bibit dan tanaman sayuran.
Keberadaan P2L karang taruna itu diharapkan jadi percontohan dukuh atau kelompok lain di desanya. Harapan masyarakat lain bisa antusias dan mengikuti dengan memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing.
‘Kendalanya di pemahaman dan memang masih perlu didorong. Kalau pekarangan di sini lumayan banyak dan sangat bagus jika bisa dimanfaatkan bisa menghasilkan sesuatu. Ada satu warga kami yang sudah menerapkan tanam sawi, cabe di pekarangan dan ditekuni hasilnya ternyata bisa panen banyak dan dijual ke pasar,” tandasnya. Wardoyo