Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Subhanallah, Jenazah Pilot Sriwijaya Air Afwan Teridentifikasi di Hari Jumat Bersama 2 Kakak Beradik Asal Sragen. Riyanto Teridentifikasi dari DNA Anaknya, Suyanto dari DNA Orangtuanya

Foto kenangan Suyanto dan anak istri (kanan) serta adiknya Riyanto (kiri), kakak beradik asal Katelan, Tangen, Sragen yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air. Foto kolase / Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar baik menghampiri dari pencarian korban Sriwijaya Air SJ182. Hari ini, tiga korban kembali teridentifikasi.

Tiga jenazah yang teridentifikasi di hari Jumat masing-masing pilot Afwan, dan dua kakak beradik asal Sragen, Suyanto dan Riyanto.

Data yang dirilis Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri hari ini, kembali mengidentifikasi tiga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pada Jumat (29/1/2021).

Tiga korban yang teridentifikasi masing-masing atas nama Afwan RZ (54), Suyanto (40), dan yang terakhir Riyanto (32).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Tim DVI Polri hingga sore ini sudah berhasil mengidentifikasi 58 jenazah dari 62 korban seluruhnya.

“Sampai hari ini tim berhasil mengidentifikasi kembali, ada tiga korban,” kata Brigjen Rusdi Hartono di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (29/1/2021).

Ia mengungkapkan, total jenazah yang sudah teridentifikasi terdiri atas 30 laki-laki dan 29 perempuan. Adapun, lanjut dia, korban yang belum teridentifikasi tinggal menyisakan empat penumpang lagi.

“Sebanyak 13 diidentifikasi melalui sidik jari dan 45 melalui DNA,” ujarnya.

Kepala Laboratorium Pusdokkes Polri, Kombes Ratna Relawati menuturkan, ketiga jenazah yang berhasil diidentifikasi kali ini melalui pencocokan DNA.

Riyanto teridentifikasi berdasarkan DNA dengan data pembanding dari anak kandung.

Suyanto teridentifikasi berdasarkan DNA dengan data pembanding dari ayah kandung dan ibu kandung.

Sementara jenazah pilot, Afwan RZ teridentifikasi berdasarkan DNA dengan data pembanding dari anak kandung.

Kabar terbaru berembus dari tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Angin segar berembus bahwa jenazah kakak beradik asal Tangen, Sragen, Suyanto (40) dan Riyanto (32) yang ikut menjadi penumpang, sudah teridentifikasi.

Informasi itu disampaikan keluarga almarhum Suyanto dan Riyanto yang hari ini Jumat (29/1/2021) masih berada di Jakarta. Keluarga almarhum, Suparno, yang ada di Jakarta mengabarkan bahwa dirinya sudah mendapat pemberitahuan bahwa jenazah Suyanto dan Riyanto sudah teridentifikasi.

“Saya sudah dapat kabar bahwa jenazah (Suyanto-Riyanto) sudah teridentifikasi. Saya nanti akan mendatangi RS Polri untuk menanyakan kepastian sekaligus proses pemulangannya. Tapi kepastiannya nanti menunggu,” papar Suparno melalui sambungan telepon, Jumat (29/1/2021).

Kabar itu sontak disambut kelegaan dari keluarga dan Pemdes Katelan, Tangen. Sekdes Katelan, Paidi membenarkan dirinya sudah menelepon keluarga almarhum, Suparno yang ada di Jakarta hari ini tadi.

Hasilnya, memang Suparno menyampaikan sudah menerima informasi bahwa jenazah kakak beradik itu sudah teridentifikasi.

“Alhamdulillah, kabar terbarunya hari ini kami dapat informasi dari keluarga yang di Jakarta, bahwa jenazah Suyanto-Riyanto sudah ditemukan dan teridentifikasi. Tapi kepastiannya masih menunggu informasi lebih lanjut dari keluarga yang akan mendatangi RS Polri di Kramat Jati Jakarta. Yang jelas kabar itu sedikit membawa kelegaan bagi keluarga dan yang ada di rumah,” tuturnya.

Paidi menambahkan warga sudah siap untuk melakukan pemakaman seandainya jenazah ketemu dan dipulangkan.

Kabar itu menjadi angin segar setelah penantian panjang hampir 20 hari sejak kejadian tragedi nahas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pads Sabtu (9/1/2021) silam.

Suyanto (40) warga Dukuh Gunung Banyak RT 18, Katelan, Tangen dan adiknya, Riyanto (32) yang tinggal di Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Tangen, diketahui merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh ke perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.

Keduanya sama-sama sudah berkeluarga dan anak satu. Mereka ternyata hendak terbang dari Jakarta menuju Pontianak karena mendapat borongan proyek pemasangan rolling door.

“Mereka pemborong, kakak adik. Ke Pontianak mau ngerjakan borongan pasang rolling door,” katanya.

Paidi mengatakan keduanya memang sebelumnya sudah lama merantau di Pontianak.

“Mereka berangkat dari rumah sudah beberapa hari lalu, tanggal 30 Desember 2020. Di Jakarta istirahat dulu beberapa hari. Baru kemudian berangkat ke Pontianak kemarin siang naik Sriwijaya Air,” urainya.

Keduanya merupakan anak dari pasangan Wagiyo-Wakiyem. Kabar masuknya Suyanto-Riyanto di daftar penumpang, diketahui oleh adiknya yang ada di rumah.

Paidi menuturkan saat ada berita pesawat jatuh jurusan Pontianak, adiknya kebetulan langsung mengecek story di status WhatsApp (WA) kakaknya.

Ternyata status WA kakaknya memasang foto tiket keberangkatan. Setelah dicek dan dipastikan, ternyata informasi itu benar dan kedua kakaknya memang ada di daftar penumpang pesawat yang jatuh itu.

“Kebetulan story WA waktu kakaknya mau berangkat ke Pontianak itu yang dipasang adalah story tiket pesawat. Begitu ada informasi di TV ada kecelakaan pesawat, lalu adiknya langsung mencocokkan ternyata antara tiket dan pesawat yang jatuh itu sesuai. Kemudian dicari di daftar nama-nama, nama Suyanto dan Riyanto memang ada dan sesuai dengan yang bersangkutan,” tukasnya. Wardoyo

Exit mobile version