JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Malang benar nasib pasien Covid-19 asal Depok, Jawa Barat ini. Nyawanya tak dapat tertolong setelah ditolak oleh 10 rumah sakit rujukan. Akhirnya ia meninggal di taksi daring.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu (3/1/2021) lalu. Laporan itu diterima Lapor Covid-19 dari keluarganya.
“Pasien itu meninggal di taksi daring,” kata relawan tim BantuWargaLaporCovid19, Tri Maharani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Saat dihubungi Tempo, Tri menceritakan saat itu pasien membutuhkan alat bantu napas ventilator. Dia berkeliling ke 10 rumah sakit dalam keadaan sesak napas di dalam taksi daring. Namun, rumah sakit yang didatanginya menolak lantaran ruang ICU penuh.
Tri memperkirakan, pasien itu telah terinfeksi Covid-19 lebih dari delapan hari. Sayangnya, pasien tak mendapatkan pertolongan dini.
“Kalau orang Covid-19 sesak sudah (terpapar)
hari ke berapa. Tidak mungkin terpapar hari pertama sesak,” kata dokter ahli toksikologi ini.
Sejak awal Covid-19 di Indonesia, Tri membantu banyak orang yang kesulitan mencari rumah sakit rujukan Covid-19. Rumah sakit rujukan di Jabodetabek dirasakannya mulai penuh sejak September 2020.
Pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit sempat berkurang saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat pada September-Oktober 2020. Susah payah mencari rumah sakit kembali dirasakan Tri sejak November 2020 sampai saat ini.