SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Mantan Wali Kota Solo periode 2016-2020, FX Hadi Rudyatmo memasuki babak baru setelah memasuki masa purna tugasnya. Namun meski sudah tidak menjabat lagi sebagai orang nomor satu di Kota Solo, Rudy memastikan tetap akan mengabdikan diri untuk masyarakat.
Bahkan Rudy telah menerima permintaan warga untuk menjadi sesepuh pendidikan di Kota Solo baik untuk jenjang SD, SMP, SMA/ SMK negeri ataupun swasta. Ditemui pada hari pertama setelah purna, Kamis (18/2/2021), Rudy terlihat sibuk mengisi harinya dengan menjadi “tukang las”. Di bengkel lasnya yang berada di kawasan Pucang Sawit, tangan Rudy masih terlihat ringan mengaplikasikan ilmu yang pernah didalaminya sebelum menjabat wali kota Solo dua periode tersebut.
“Sudah lama Ndak ngelas, tapi ilmu itu tidak akan hilang. Ya nanti kalau ada proyek ngelas ya ngelas, atau kalau ada kayu yang bisa dimanfaatkan ya kita kerjakan. Yang penting mendapatkan uang halal,” tuturnya menceritakan rencana usai purna tugas.
Tidak terlihat semangat yang turun sama sekali di wajah khas dengan kumis tebal tersebut. Bahkan dirinya menekankan, menjadi wali kota maupun warga biasa tidak akan menurunkan derajatnya. Pasalnya, dia menganggap seorang Wali Kota merupakan warga biasa.
“Ya kalau impelemtasinya menjadi wali kota adalah menjadi seorang penguasa, ya pasti sulit beradaptasi ke kehidupan biasa. Kalau saya, selama menjadi wali kota ya saya melayani masyarakat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Rudy sendiri memastikan tidak akan ada perubahan drastis pada kegiatannya dalam hal melayani masyarakat meskipun dirinya sudah tidak lagi menjadi wali kota Solo. Dia tetap menerima keluhan warga yang akan datang kepadanya.
“Tadi pagi saja masih banyak warga yang datang ke rumah saya. Semua hal baik untuk melayani warga selama saya bisa, akan saya lakukan. Itu komitmen saya untuk tetap berkiprah,” ungkap Rudy.
Kecintaannya terhadap warga Solo diharapkannya menjadi bahan yang akan diteruskan Wali Kota dan Wakil Wali Kota baru mendatang, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Dalam hal ini, dia meminta kepada Wali Kota baru nantinya untuk bersama-bersama menghilangkan KLMT (kecil, lemah, miskin dan tertindas) dari Solo.
“Jangan sampai KLMT ini ada di Solo. Itu pesan saya untuk Mas Gibran dan Pak Teguh. Semoncer apapun bangunan di Kota Solo, kalau masih ada KLMT, itu masih gagal,” pungkasnya. Prihatsari