Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sejumlah Profesor Peneliti dari UNS, UGM dan Undip Ungkap Ada Potensi Pembangkit Listrik Luar Biasa di Desa Berjo Karanganyar!

Pengunjung menikmati suasana air Terjun Jumog Karanganyar, Jumat (21/8/2020). Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar baik menghampiri Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar. Desa di lereng Lawu itu dibidik menjadi lokasi penelitian sumber energi listrik ramah lingkungan dan terbarukan.

Konkritnya, membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Salah satu anggota tim peneliti sekaligus Dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Danar Susilo Wijayanto mengatakan Desa Berjo memiliki potensi pengembangan berkelanjutan.

Tak hanya tempat wisata alam yang memiliki panorama lereng Lawu namun menyimpan energi yang belum tersentuh.

“Ada potensi sampah di tempat wisata. Ada pula air terjun. Bahan-bahan itu yang sedang kami teliti untuk dijadikan energi listrik,” kata Danar, Selasa (23/2/2021).

Ia bersama tim peneliti menyampaikan rencananya ke Bupati Karanganyar Juliyatmono di rumah dinasnya pada Jumat lalu (19/2/2021).

Tim peneliti mengambil tema optimalisasi BUMDes dalam Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan di Desa Berjo Ngargoyoso.

Anggota tim antara lain Prof Dr Rahmawati (UNS), Prof dra Indah Susilowati (Undip), Prof Nurul Indarti (UGM), Prof Soenarto PhD (UNY), Prof Dr Asri Laksmi Riani (UNS), dan lainnya.

Mereka berlatar belakang disiplin ilmu berbeda yang memadukannya demi pemberdayaan masyarakat Desa Berjo lebih baik lagi.

“Apapun teknologi yang dipakai, berujung pada pemberdayaan masyarakat. Pengelolaannya mendatang bergantung mereka sendiri,” jelasnya.

Pada penelitian ini dilakukan upaya penerapan skenario untuk meningkatkan produktifitas listrik yang dihasilkan secara teknis dengan menambah komponen.

Seperti generator, turbin, pipa pesat dan pompa. Pada upaya penambahan komponen ini akan menambah biaya investasi.

Untuk itu, dilakukan analisis ekonomi untuk melihat kelayakan ekonomi dari segi investasi.

Sementara itu, Prof Soenarto mengatakan produksi sampah dari aktivitas pengunjung bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Para peneliti selain menciptakan pembangkit listrik juga akan menjaga konservasi air lingkungan sekitar.

“Sekitar danau tetap perlu ditanami pohon,” katanya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyambut positif penelitian di Desa Berjo. Ia sangat berharap PLTMH bisa terwujud.

Hanya saja, peneliti diminta memastikan debit air di air terjun Jumog cukup untuk menggerakkan turbin.

“Saat musim kemarau, debut air terjun Jumog kecil. Tolong disisir di hulu apakah ada penghambat,” katanya.

Ia siap mengucurkan pembiayaan guna mendukung pengembangan PLTMH. Sementara Kepala Desa Berjo, Suyatno mengatakan warganya bakal sangat terbantu saat listrik dari sumber nonnofisil mengalir ke rumah-rumahnya.

“Rencana para peneliti membutuhkan waktu setahun. Kita akan support. Terlebih jika pemanfaatannya dinikmati warga Desa Berjo,” tuturnya. Wardoyo

Exit mobile version