Beranda Umum Nasional 7 Poin Pernyataan SBY Terkait Terpilihanya Moeldoko Sebagai Ketum Partai Demokrat versi...

7 Poin Pernyataan SBY Terkait Terpilihanya Moeldoko Sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB

Moeldoko (kanan) saat mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono (kiri), Foto: Twitter/@UmarAlChelsea75

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi atas terpilihnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi Kongres Luar Biasa di Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Beberapa jam usai Moeldoko terpilih, SBY menggelar konferensi pers di rumahnya di Puri Cikeas, pada Jumat (5/3/2021) malam. Berikut tujuh poin pernyataan SBY yang telah dirangkum.

1. Berkabung

“Hari ini kami berkabung, Partai Demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung. Berkabung karena akal sehat telah mati, sementara keadilan, supremasi hukum, dan demokrasi sedang diuji,” katanya.

2. Dituduh Play Victim

Yudhoyono mengatakan banyak yang menuduh Demokrat hanya mencari sensasi. “Demokrat hanya play victim. KSP Moeldoko mengatakan itu hanya ngopi-ngopi, pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat-rapat biasa,” katanya.

3. Moeldoko Bersekongkol

Baca Juga :  Hasil Rapat Sesepuh NU, KH Ma'ruf Amin: Proses Pemakzulan Tak Sesuai AD/ART

Ia mengatakan banyak yang tidak percaya bahwa Moeldoko bersekongkol dengan orang dalam. “Tapi nyatanya dengan darah dingin melakukan kudeta ini,” kata dia.

4. Malu Beri Jabatan ke Moeldoko

Yudhoyono mengaku malu dan merasa bersalah karena beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepada Moeldoko. “Saya memohon ampun ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu,” katanya.

5. Kader Diminta Bersabar

Yudhoyono pun meminta para kader bersabar. “Sebagai orang tua di partai ini, saya tetap meminta Saudara bersabar, namun gigih berikhtiar untuk mendapatkan keadilan yang sejati,” ujarnya.

6. Gangguan Belum Usai

Ia pun yakin dunia politik tak seindah yang kita mimpikan. “Gangguan terhadap Partai Demokrat, gangguan terhadap kita semua belumlah usai,” ujarnya.

7. Serukan Peperangan

Terakhir, SBY mengibaratkan kudeta ini sebagai peperangan. “Perang yang kita lakukan adalah perang yang dapat dibenarkan, sebuah war of necessity, sebuah just war, perang untuk mendapatkan keadilan,” katanya.

Baca Juga :  Polemik PBNU: Upaya Komunikasi Buntu, Gus Yahya Cari Jalan Damai Lewat Muktamar Bersama

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.